Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik: Saya Bilang ke Ahok, Lu Ngomong Doang

Kompas.com - 06/04/2015, 11:11 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik mengatakan, anggota Dewan siap untuk mendengar laporan pertanggungjawaban Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam sidang paripurna. Menurut Taufik, anggota Dewan telah menyiapkan sejumlah poin yang akan menjadi sorotan mereka.

"Kemungkinan yang terjadi, yang disorot adalah serapan rendah dan target income yang tidak tercapai," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI, Senin (6/4/2015).

Taufik menyebut penyerapan DKI tahun lalu merupakan penyerapan paling kecil dalam sejarah DKI Jakarta, yaitu di bawah 40 persen dari jumlah APBD 2014 sebesar Rp 72,9 triliun.

Target pemasukan (income) DKI, kata dia, juga tidak terpenuhi. Pemerintah Provinsi DKI hanya mampu mendapat pemasukan sebesar Rp 40 triliun dari target awal sebesar Rp 60 triliun.

"Artinya enggak matang perencanaannya, masa Anda merencanakan lalu enggak masuk hasilnya," ujar Taufik.

"Jadi enggak kerja, lu ngomong doang. Saya bilang ke Ahok, 'Lu cerita doang, mana buktinya?'," tambah Taufik.

Taufik menambahkan, beberapa waktu lalu, Ahok telah melaporkan sejumlah temuan dugaan korupsi yang terdapat pada APBD 2014 kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Padahal, laporan anggaran tersebut akan dia laporkan sendiri hari ini kepada anggota DPRD. Hal tersebut juga menjadi salah satu hal yang dikaji DPRD.

"Makanya itu, dia enggak mikir. Nanti kita kaji, kita bahas. Dia harus pertanggungjawabkan apa yang dia lakukan," ujar Taufik.

Sebelumnya, rencana paripurna penyampaian LKPJ APBD 2014 oleh Gubernur akan dilaksanakan pada pukul 13.00 di DPRD DKI. Ahok (sapaan Basuki) mengaku santai mengikuti paripurna ini. Sebab, penyampaian laporan pertanggungjawaban itu memang menjadi tugas Gubernur pada awal tahun pelaksanaan anggaran.

"Ini kan semacam memang amanat undang-undang. Kami akan sampaikan (pertanggungjawaban), kami laporin saja, ya lihat saja nanti," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com