"Kemungkinan yang terjadi, yang disorot adalah serapan rendah dan target income yang tidak tercapai," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI, Senin (6/4/2015).
Taufik menyebut penyerapan DKI tahun lalu merupakan penyerapan paling kecil dalam sejarah DKI Jakarta, yaitu di bawah 40 persen dari jumlah APBD 2014 sebesar Rp 72,9 triliun.
Target pemasukan (income) DKI, kata dia, juga tidak terpenuhi. Pemerintah Provinsi DKI hanya mampu mendapat pemasukan sebesar Rp 40 triliun dari target awal sebesar Rp 60 triliun.
"Artinya enggak matang perencanaannya, masa Anda merencanakan lalu enggak masuk hasilnya," ujar Taufik.
"Jadi enggak kerja, lu ngomong doang. Saya bilang ke Ahok, 'Lu cerita doang, mana buktinya?'," tambah Taufik.
Taufik menambahkan, beberapa waktu lalu, Ahok telah melaporkan sejumlah temuan dugaan korupsi yang terdapat pada APBD 2014 kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Padahal, laporan anggaran tersebut akan dia laporkan sendiri hari ini kepada anggota DPRD. Hal tersebut juga menjadi salah satu hal yang dikaji DPRD.
"Makanya itu, dia enggak mikir. Nanti kita kaji, kita bahas. Dia harus pertanggungjawabkan apa yang dia lakukan," ujar Taufik.
Sebelumnya, rencana paripurna penyampaian LKPJ APBD 2014 oleh Gubernur akan dilaksanakan pada pukul 13.00 di DPRD DKI. Ahok (sapaan Basuki) mengaku santai mengikuti paripurna ini. Sebab, penyampaian laporan pertanggungjawaban itu memang menjadi tugas Gubernur pada awal tahun pelaksanaan anggaran.
"Ini kan semacam memang amanat undang-undang. Kami akan sampaikan (pertanggungjawaban), kami laporin saja, ya lihat saja nanti," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.