Pemprov bersama PD Pasar Jaya berulang kali menyiasati guna Pasar Blok G Tanah Abang diminati pengunjung. Salah satunya dengan pembuatan jembatan penghubung ke blok lainnya. Namun, bagaimana sebenarnya persoalan Blok G dari mata pembeli dan penjual di Pasar Tanah Abang?
Tak perlu beranjak jauh ke Blok A dan B, Blok F yang letaknya berdekatan dengan Blok G selalu ramai pengunjung. Salah satu pedagang di Pasar Blok F Tanah Abang, Marcel (22) mengungkapkan tempat dagangannya ramai pembeli karena sudah ada langganan. Sehingga, ia tak merasa ketakutan tidak dikunjungi oleh pembeli.
"Toko saya udah ada langganan. Jadi enggak perlu takut," kata Marcel kepada Kompas.com, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (10/4/2015).
Omzet yang didapat Marcel per harinya bisa mencapai 20 juta. Itu pun, kata Marcel merupakan laba bersih. Selain sudah memiliki langganan, Marcel mengungkapkan di tempatnya, pembeli merasa nyaman. Sebab sudah terpasang pendingin ruangan.
Pembeli di pasar Blok F ini, Maryam (40), mengamini ucapan Marcel. Dia mengaku lebih nyaman belanja di Blok F. Selain tempat yang nyaman, Maryam sudah memiliki toko langganan. "Kalau udah langganan ya susah pindah juga ya," kata Maryam.
Pengunjung rela datang dari luar kota ke Pusat Grosir Tanah Abang karena harganya lebih murah. Namun, jika kenyataannya terbalik maka pembeli pun enggan mengunjungi.
Salah satu pengunjung Pasar Blok A, Lastri (45) mengatakan, dia rela datang jauh dari luar kota untuk membeli baju secara grosiran. Nantinya, baju-baju tersebut akan dijual kembali di daerah asalnya, Sleman, Jawa Tengah. "Kalau di sini udah tau harganya. Jadi belinya pun grosiran enak," kata Lastri.
Berbeda dengan Pasar Blok G, kata Marcel, beberapa toko banyak yang menjual eceran. Sehingga, pembeli dengan tipikal borongan enggan datang ke Blok G. "Mereka juga kebanyakan ambil dari Pasar Tanah Abang (Blok A dan B). Terus dijual lagi," kata Marcel.
Blok G juga kurang diminati karena lokasinya yang juga menjual dagangan lain selain tekstil. Misal, ada beberapa pedagang bahan pokok makanan, sehingga tak sedikit pembeli yang enggan datang ke Pasar Blok G. Kendati demikian, keberadaan toko sembako malah jadi primadona, berbeda dengan toko pakaian, jumlah pengunjung lebih banyak.
"Ini malah toko sembako yang banyak. Ke atas (toko pakaian) malah sepi," ungkap salah satu petugas keaman yang enggan disebutkan namanya.
Petugas ini mengakui, meskipun letaknya strategis, Pasar Blok G tak kunjung ramai. Malah kian hari tak tampak penambahan pengunjung. "Ibarat kata muka, ini paling depan nih. Ujung di sono (Blok A). Cuma liat aja masih sepi," kata petugas.
Dia juga mengungkapkan parkir kendaraann juga tidak memadai. Sehingga tak sedikit pengunjung enggan datang ke Blok G.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.