"Mati listrik, saya kira sebagian sudah ada yang sewa genset, sudah ada yang disiapin pakai laptop juga," kata Basuki seusai meninjau pelaksanaan UN di SMA Santa Ursula, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2015).
Selain itu, Basuki mengingatkan, sekolah-sekolah akan terbantu dengan keberadaan perangkat catu daya listrik sementara atau uninterruptible power supply (UPS). Sambil tertawa, Basuki menjelaskan, hampir semua sekolah di DKI Jakarta sudah dipasangi UPS. Dengan demikian, ia mengimbau siswa untuk tidak khawatir ujiannya akan terganggu jika mati listrik.
"Jangan lupa, kami kan ada namanya UPS kecil untuk komputer. Jadi, hampir semua komputer itu ada UPS-nya. UPS-nya murah kok, paling Rp 100.000-Rp 200.000, kecuali sih USB yang fungsi UPS, itu mahal. Ha-ha-ha," kata Basuki tertawa.
Mendengar hal itu, para pejabat yang mendampingi Basuki, seperti Kepala Dinas Pendidikan Arie Budhiman, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, dan Asisten Sekda bidang Kesejahteraan Masyarakat DKI ikut tertawa.
Lagi-lagi Basuki menyindir oknum DPRD DKI yang mengusulkan pengadaan UPS di sekolah-sekolah pada RAPBD 2015 yang nilainya mencapai Rp 4,2 miliar per unit. Sementara itu, tahun 2014 lalu, harga UPS mencapai Rp 5,8 miliar tiap unit.
UN berbasis CBT ini diselenggarakan di tiga SMA dan 26 SMK di Jakarta. Sistem CBT tersebut diatur langsung oleh teknisi dari Kemendikbud. Setiap satu komputer digunakan untuk tiga kali shift ujian, yakni pagi, siang, dan sore.
Sistem digital ini diyakini akan dapat mengurangi risiko kerusakan naskah dan lembar jawaban komputer (LJK). Selain itu, biaya distribusi naskah soal ke seluruh Indonesia dapat ditekan dengan menggunakan sistem komputer.
Hari ini, Basuki meninjau penyelenggaraan UN di dua sekolah, yakni SMKN 27 dan SMA Santa Ursula, Jakarta Pusat. Di SMKN 27, Basuki sempat memberi motivasi kepada siswa dan siswi. Namun, di SMA Santa Ursula, Basuki hanya mengintip kelas per kelas karena UN telah berlangsung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.