Selain itu, ia juga senang karena sistem UN tahun ini telah diubah dan tidak membuat siswa-siswi menjadi stres. "Saya kira sistem UN yang baru ini juga sudah membuat anak-anak enggak stres. Kalau yang dulu kesannya tegang, mereka bayangin menentukan nasib tiga tahun sekolah, nasibnya cuma ditentukan oleh (UN) dua jam selesai. Itu sesuatu yang buat mereka tegang kan," kata Basuki di SMKN 1, Jakarta Pusat, Selasa (14/4/2015).
Namun, sekarang kelulusan siswa ditentukan oleh pihak sekolah. Nilai UN yang didapatkan juga menjadi pertimbangan untuk masuk ke sebuah perguruan tinggi negeri. Sehingga ia berharap siswa-siswi dapat mengutamakan kejujuran ketika mengerjakan UN. Ia juga berharap siswa siswi untuk tidak lagi tergoda mencontek, membeli soal ujian, dan lainnya.
"Kita enggak perlu nyontek untuk dapat nilai bagus. Kalau memang kalian enggak mampu ya sudah, otak kita kan ada batasannya. Yang penting kita punya hati jujur, mau melayani orang, dan kerjakan semua perintah orang tua, Anda akan sukses. Mau dimusuhin 100 orang, tetap jujur sajalah, nanti kamu menang sendiri kok," kata Basuki.
Selasa pagi tadi, Basuki mendampingi Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (Mendikdasbud) Anies Baswedan meninjau pelaksanaan UN di SMA 2 Olimo dan SMK 1 Budi Utomo.
Adapun hasil ujian tahun 2015 hanya akan digunakan sebagai pertimbangan untuk tiga manfaat yakni pemetaan mutu program dan satuan pendidikan dasar, seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya, dan pembinaan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Hasil UN SMA/sederajat akan digunakan sebagai pertimbangan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Kebijakan tersebut tertuang melalui Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 0123/MPK.H/KR/2015 dan Nomor 8/M/KB/II/2015 yang dikeluarkan pada 17 Februari 2015.
Kelulusan siswa ditentukan sepenuhnya oleh pihak sekolah dengan mempertimbangkan hasil semua mata pelajaran dan aspek perilaku siswa. Dengan begitu, walaupun hasil UN rendah, siswa tetap dapat lulus karena nilai-nilai lain juga dipertimbangkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.