Salah seorang pedagang Blok G di lantai 2, Lili, mengatakan, eskalator memang biasanya baru difungsikan ketika ada pejabat yang datang.
"Kalau Pak Jokowi, Pak Ahok, sama pejabat datang doang baru dinyalain eskalatornya. Paling Sabtu-Minggu dinyalain eskalator, dan itu juga sebentar nyalanya," kata Lili.
Dia mengaku selalu mengeluarkan uang Rp 120.000 tiap bulannya untuk membayar iuran retribusi. Meski demikian, harga ini belum mencakup pembayaran listrik.
Tarif pembayaran listrik tiap bulannya mencapai Rp 100.000. "Disuruh bayar terus, tetapi lakunya susah, gimana," kata Lili mengeluh.
Meski sepi pengunjung, Lili mengaku tidak mau keluar dari Pasar Blok G Tanah Abang. Dia beralasan kesulitan menyewa tempat. Apalagi, lapak di tempat lain harganya tidak murah.
Sewa lapak di luar Blok G, kata dia, mencapai Rp 2 juta tiap lapaknya. "Ya sudahlah dagang di sini saja, kalau rezeki enggak ke mana," kata Lili.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.