"Jadi ini akibat pasar itu kosong bertahun-tahun. Tidak ada yang datang ke situ. Karena kosong, siapapun akan memanfaatkan. Jangankan PSK, gelandangan saja mau tidur di situ karena kosong," ujar Prabowo di gedung DPRD DKI, Rabu (15/4/2015).
Hal ini justru berlawanan dengan yang diucapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Basuki menduga salah satu alasan penyebab sepinya Pasar Blok G Tanah Abang dikarenakan menjadi tempat "mangkal" PSK.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kata Prabowo, solusinya cukup mudah. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tinggal memasang dan menyalakan saja lampu di sana. Terutama pada malam hari.
Selain itu, Prabowo mengatakan masalah ini juga tergantung kepada pengawasan PD Pasar Jaya. Berdasarkan aturan, pasar itu harus steril.
"Artinya gini, setelah ditutup orang enggak boleh masuk. Itu yang saya pikir tidak terjadi di Blok G," ujar Prabowo.
Secara terpisah, Basuki mengungkapkan kekecewaannya pada Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Jaya Djangga Lubis. Ahok, sapaan Basuki mengaku kecewa mengapa PD Pasar Jaya sebagai pengelola Blok G bisa kebobolan terhadap hal tersebut.
Ia meminta PD Pasar Jaya untuk tegas menindak para PSK yang mencari nafkah di Blok G. Sebab, para PSK itu menganggap Blok G adalah tempat paling nyaman menjajakan diri dibandingkan di pinggir rel kereta api atau di kuburan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.