Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap "Keluyuran", Kepala SMAN 3 Ungkap Cerita Versinya

Kompas.com - 20/04/2015, 13:51 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada hari kedua penyelenggaraan ujian nasional (UN) beberapa waktu lalu, Kepala SMA Negeri 3 Setiabudi, Jakarta Selatan, Retno Listyarti disebut tidak berada di sekolah. Retno malah mengikuti wawancara dengan sebuah stasiun televisi di SMA lain. Akibatnya, ia ramai diberitakan pergi "keluyuran" di tengah penyelenggaraan UN.

Retno pun bercerita mengenai kegiatan yang terjadi pada hari itu. Pada Selasa (14/4/2015) lalu atau tepat hari kedua UN, Retno tidak langsung menuju SMAN 3 dari rumahnya. Pada dini hari, ia dan stafnya pergi ke SMAN 70 untuk mengambil soal UN.

"Setelah itu ada briefing, lalu saya kembali lagi ke sekolah sini sebentar," ujar Retno ketika ditemui Kompas.com di SMA Negeri 3, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Retno mengaku, baru sekitar pukul 06.15, ia memenuhi undangan sebuah stasiun televisi untuk wawancara. Selain ada undangan wawancara, dia juga hendak menemui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Retno mengaku mau mengabari Menteri Anies mengenai kebocoran soal UN di Jakarta.

Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) itu mengatakan, posko FSGI menemukan adanya soal UN yang bocor. "Saya mau bertemu Pak Anies langsung, kami kan ada buka posko, dan ada temuan mengenai bocornya soal UN di Google. Soalnya (Kemendikbud) bilang hanya di Aceh dan Jogja, tetapi kan ternyata Jakarta juga," ujar Retno.

Namun, ia tak berhasil bertemu Menteri Anies yang ternyata mengunjungi SMA lain. Ia pun akhirnya melakukan wawancara dengan stasiun televisi yang mengundangnya tersebut selama sekitar 10 menit.

Retno mengaku, ia sudah membuat perjanjian dengan pihak stasiun televisi agar mereka dapat mengantarnya kembali ke sekolah. "Setelah itu, saya tiba pukul 07.26. ujiannya mulai pukul 07.30, tetapi pengawasnya itu memang harus masuk pukul 07.10," ujar Retno.

Ia mengaku keberatan bila disebut "keluyuran". Sebab, ia merasa tidak meninggalkan tugasnya. Ia  menyebutkan, pengawasan UN juga sudah dilakukan oleh pengawas dari sekolah lain. "Saya datang ke situ, bukan saya meninggalkan tugas saya. Saya ada perjuangan lain untuk anak bangsa ini," ujar Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com