Dihentikannya layanan bus tersebut merupakan imbas penutupan jalur bus transjakarta karena adanya penutupan jalan-jalan protokol, sehubungan acara puncak Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 22 dan 23 April.
Direktur Eksekutif Instran Darmaningtyas mengatakan, ditutupnya layanan transjakarta membuat banyak penggunanya terpaksa mencari angkutan dan jalur alternatif lain untuk tetap bisa sampai di tempat kerjanya tepat waktu. Akibatnya mereka pun berdesakan di dalam angkutan umum.
"Inilah kekonyolan Jakarta. Masa demi acara KAA, transjakarta ditutup. Warga dibiarkan berdesak-desakan secara tidak manusiawi di metromini," ujar dia kepada Kompas.com, Rabu petang.
Menurut Darmaningtyas, harusnya jalur bus transjakarta tidak ikut terkena dampak dari sterilisasi jalur yang akan dilewati delegasi-delegasi peserta KAA. Hal itu bertujuan agar warga masyarakat tetap memiliki pilihan saat harus meninggalkan kendaraan pribadinya.
"Kalau mau mensterilkan jalur, harusnya yang diperuntukan untuk kendaraan pribadi saja. Transjakarta tetap dibiarkan jalan. Saya tidak paham dengan kebijakan yang keliru ini, kalau tidak ingin disebut kebijakan yang bodoh," ujar dia.
Sebagai informasi, rekayasa lalu lintas yang dilakukan pihak keamanan di jalan-jalan protokol memang berdampak terhadap operasional layanan bus transjakarta di empat koridor, yakni koridor 1, 2, 6, dan 9. Hal itu berlaku pada pukul 06:00-10:00, pukul 16:00-18:00 dan pukul 19:00-22:00.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.