"Baru ketemu lagi tanggal 22 April kemarin," kata L kepada Kompas.com di ruang tahanan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Selatan, Kamis (30/4/2015).
Mereka bertemu kembali di sebuah konter ponsel dekat rumah L. Dari situlah mereka kembali merajut hubungan, bahkan akhirnya memutuskan untuk mengontrak rumah di Gang Boker, Ciracas, Jakarta Timur.
Menurut L, mereka sengaja mengontrak karena ingin membentuk sebuah rumah tangga. L juga mengaku tidak memaksa ataupun mengancam DNS untuk tinggal bersamanya.
"Karena dia cinta sama saya, makanya mau saya ajak tinggal bareng," kata pria kelahiran Bogor, 17 Juni 1993, itu.
L mengaku tidak bisa mencukupi kehidupannya bersama DNS karena keduanya belum bekerja. Mereka pun menjual berbagai benda untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satunya adalah dengan menjual kalung DNS, kemudian menggadaikan sepeda motor perempuan itu seharga Rp 800.000. Namun, mereka tetap kehabisan uang.
Keduanya sempat tinggal di rumah kontrakan itu selama empat hari, sebelum memutuskan untuk pergi ke Bogor. Di sanalah, L menjual DNS kepada kenalan temannya seharga Rp 500.000. "Uangnya dibagi dua untuk saya dan dia, buat hidup saja. Sisanya buat main judi," kata L.
Sebelumnya, DNS mengaku L kerap berkata-kata kasar kepadanya dan memaksanya berhubungan intim dengan temannya. "Saya dipaksa untuk bersetubuh dengan teman pelaku di Bogor. Saya diberi upah Rp 500.000," tuturnya.
Akhirnya DNS pun meninggalkan L dan kembali ke orangtuanya. Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nunu menuturkan, setelah DNS kabur, keluarga DNS langsung melaporkan L ke pihak kepolisian pada Selasa (28/4/2015). Berdasarkan hasil visum, DNS memang mengalami luka sobek di bagian alat kelaminnya. [Baca: Siswi SMK Dijual Kekasihnya Rp 500.000 kepada Pria Hidung Belang]
L ditangkap di rumah kosnya di wilayah Bogor. Pria yang di sekujur tubuhnya penuh tato itu kini meringkuk di jeruji besi Mapolres Metro Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.