"Main di sini adem, Bang," kata Ramadhan (12), salah satu anak yang ikut bermain.
Meskipun tepat di bibir Kali Ciliwung, anak-anak tak mempedulikan bahaya yang mengancam. Malahan, mereka menjadikan tempat tersebut sebagai lahan utama bermain.
"Ya, udah biasa jadi gimana lagi. Hati-hati aja," kata Ramadhan.
Permainan yang kerap kali dilakukan juga beragam. Salah satu yang paling berisiko adalah bermain sepakbola. "Paling kalo sore kita main bola. Kalo siang gini cuma duduk-duduk aja," kata Ramdhan.
Warga setempat, Diding (60), mengatakan, anak-anak cukup berisiko bermain di pinggir Kali Ciliwung. Ia pun telah berulang kali mengingatkan anak-anak untuk tidak bermain di bantaran kali tersebut. "Susah dibilanginnya. Bandel banget. Jadi pada balik lagi," kata Diding.
Diding menyebut minimnya fasilitas bermain di wilayahnya menjadi faktor penting anak-anak memilih tempat bermain di bantaran kali. Di wilayahnya juga tidak terdapat ruang terbuka bagi anak untuk bermain. "Kalo taman jauh paling ke Menteng," ujar Diding.
Selain itu, jalanan yang berada tepat di depan rumah juga dianggap tidak memadai. Sebab, lalu lintas kendaraan di sana cukup tinggi dan riskan kecelakaan jika dijadikan tempat bermain anak-anak. "Kalo di jalan nanti ketabrak motor," ucap Diding.
Selain itu, Diding juga mengeluhkan kondisi pagar yang rusak. Sehingga anak-anak bisa keluar masuk ke pinggir kali.
Pantauan Kompas.com, pagar di pinggir kali setinggi tiga meter tidak terpasang semua. Beberapa bagian terlihat bolong dan menjadi celah anak-anak untuk keluar masuk. Selain itu, terdapat besi yang muncul di pinggir kali. Besi-besi tersebut cukup banyak dan mebahayakan jika ada orang yang berjalan di tempat tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.