Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim Peradilan Udar Pristono Sebut Pertanyaan Jaksa Tak Berbobot

Kompas.com - 04/05/2015, 19:28 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Raut wajah hakim Artha Theresia tampak berkerut saat memimpin persidangan kasus dugaan korupsi pengadaan bus transjakarta tahun anggaran 2012-2013 yang menjerat mantan Kadishub DKI Jakarta Udar Pristono. Sebab, sejumlah pertanyaan yang diajukan jaksa penuntut umum (JPU) menurut Artha tidak sesuai dengan bahasan dan hanya membuang waktu persidangan.

"Penuntut umum berputar-putar di masalah BPPT. Jangan buang-buang waktu. Fungsi saksi kan untuk menganalisa kegiatan yang melibatkan terdakwa. Ini masih banyak saksi loh," kata Artha pada tim JPU di ruang sidang lantai 2 Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, Senin (4/5/2015) sore.

Tim JPU menghadirkan enam orang saksi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta dalam sidang lanjutan dugaan korupsi pengadaan transjakarta tahun 2012-2013.

BPPT pada tahun itu ditunjuk oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk meninjau dan merancang bus transjakarta sebelum proses pengadaan dilakukan.

Dari pengamatan Kompas.com, tim JPU berulang kali menanyakan jangka waktu pekerjaan yang dibebankan Dishub DKI pada BPPT untuk merancang spesifikasi bus transjakarta.

Pada hakim pengadilan, para saksi mengaku diberi tenggat tiga bulan atau dengan rincian 45 hari kerja untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Atas pekerjaan dalam jangka waktu itu, tim BPPT diberi honor sebesar Rp 200 juta oleh Dishub. Namun karena waktu pengerjaan lebih cepat selesai dari tenggat yang diberikan, saksi mengaku mengembalikan sejumah honor sisa yang dibayar untuk tiga bulan.

"Jadi yang benar tiga bulan apa 45 hari?" tanya salah satu JPU pada saksi yang hadir di ruang pengadilan. "Ada honor yang dikembalikan karena lebih cepat dari jangka waktu, kamu tidak dengar tho," jawab hakim Artha pada JPU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk 'Trading'

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk "Trading"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com