"Kecelakaan sudah sering. Dua hari kemarin baru ada yang jatuh gara-gara enggak kuat nanjak," ujar Rudi (47), tukang pasir yang bekerja di dekat jembatan, Selasa (5/5/2015).
Rudi menceritakan, saat itu, pengendara sepeda motor yang jatuh tidak memacu gasnya cukup kencang sehingga dia terjungkal ke belakang. Bagian jembatan yang dilewati oleh pengendara itu dinilai Rudi memang cukup curam karena kemiringannya diperkirakan sampai 45 derajat. Rata-rata pengendara sepeda motor yang lewat di sana pun harus ngebut dulu supaya bisa mencapai ke atas jembatan.
Penjual makanan yang berdagang di dekat jembatan, Abdul (39), juga mengaku pernah melihat ada yang terjatuh. Tidak hanya pengendara sepeda motor, menurut Abdul, orang yang menuntun sepeda saja bisa terjatuh karena tidak seimbang saat menuntun sepedanya naik ke atas.
"Jangankan motor, yang sepedaan juga takut-takut lewat sini. Harus pelan-pelan," ujar Abdul.
Jembatan Rawa Bengkel menjadi tempat favorit bagi pengendara sepeda motor untuk menyeberang. Jembatan tersebut menghubungkan dua kelurahan, yakni Kelurahan Cengkareng Barat dan Kelurahan Cengkareng Timur.
Pantauan Kompas.com, jembatan itu memiliki bentuk fisik yang cukup lebar, sekitar dua meter. Bagian bawah sampai atas jembatan terbagi menjadi tiga bagian, dengan dua bagian merupakan anak tangga yang ada di sisi paling kiri dan kanan, lalu bagian jalan yang lurus di tengah. Pengendara sepeda motor pun hanya bisa melalui bagian yang tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.