Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Pendidikan Nasional, 259 Kepala Sekolah di Jakarta Dimutasi

Kompas.com - 09/05/2015, 01:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan DKI Jakarta memutasi sebanyak 259 kepala sekolah untuk jenjang SD, SMP, dan SMA. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan, mutasi kepala sekolah ini dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh 2 Mei 2015 serta menyambut Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei 2015 mendatang. 

"Alih tugas ini merupakan bagian dari sistem pembinaan karir kepala sekolah di Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitanan Nasional," kata Arie, Jumat (8/5/2015).

Ada pun jumlah tersebut terdiri dari 229 Kepala SD, 4 Kepala SMP, dan 26 Kepala SMA.

Arie menjelaskan, mutasi ini mengambil momentum Hari Pendidikan Nasional karena diharapkan dapat menjadi kado warga DKI agar mendapatkan figur kepala sekolah yang memiliki kompetensi, integritas, moralitas, dan bertanggung jawab.

Seorang kepala sekolah, kata dia, bukan hanya berperan sebagai manajerj dan pendidik profesional saja. Namun juga sebagai pengabdi yang wajib memberikan kinerja serta pelayanan terbaik kepada sekolah dan peserta didik.

"Kepentingan seluruh proses pembelajaran di sekolah harus jadi prioritas. Jangan malah mementingkan hal-hal lainnya, terlebih kepentingan pribadi para kepala sekolah itu sendiri," kata mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI itu.

Lebih lanjut, Arie mengaku sudah mendapat instruksi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk membersihkan seluruh sekolah di DKI dari oknum kepala sekolah dan guru yang tidak bertanggung jawab.

Kepala sekolah dilarang keras memungut uang liar dari orangtua peserta didik. Selain itu apabila ada kepala sekolah yang perilakunya bermasalah akan diberikan sanksi tegas. Saat ini, pihaknya sedang memproses sanksi bagi 13 kepala sekolah dan guru yang bermasalah.

"Gubernur tidak mau sekolah-sekolah di Jakarta dihuni oknum kepala sekolah dan guru yang tidak bertanggungjawab," kata Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com