Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Universitas Moestopo Ditemukan Tewas di Mobil

Kompas.com - 11/05/2015, 21:23 WIB
Febri Ardani Saragih,
Tangguh Sipria Riang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — T Ardoyo (58), warga Kreo, Ciledug, Tangerang, ditemukan meninggal dunia di dalam mobilnya di Jalan Hang Lekir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (11/5/2015). Dosen Universitas Moestopo itu ditemukan dalam kondisi kaku di jok kemudi mobil Suzuki Baleno bernomor polisi B 2533 YR.

"Ya, benar. Korban sudah tidak bernyawa saat ditemukan saksi. Kemudian saksi melaporkan kejadian tersebut ke pospol terdekat dan diteruskan ke Polsek," ujar Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Riftazudin saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/5/2015).

Sebelum ditemukan, petugas hansip, Suratman, sempat curiga dengan mobil dosen Komunikasi Lintas Budaya yang terparkir sejak pukul 07.00 WIB. Suratman pun memberanikan diri untuk memeriksa kondisi mobil yang terparkir di pinggir jalan tersebut sekitar pukul 17.00 WIB.

Saat itu, Suratman sempat mengira korban tertidur di kursi kemudi mobilnya. Namun, ketika Suratman mengetuk pintu, tak ada respons dari Ardoyo. Tidak mau mengambil risiko, Suratman pun melaporkan hal tersebut ke pospol terdekat dan diteruskan ke Polsek Kebayoran Lama.

Petugas Polsek pun langsung menindaklanjuti laporan tersebut dan memastikan kondisi korban. "Karena korban tidak juga merespons, petugas pun memecahkan kaca jendela sebelah kiri. Karena mobil dalam keadaan terkunci," papar Riptazudin.

Begitu berhasil membuka pintu mobil, petugas pun mendapati korban sudah terbujur kaku dengan kondisi mesin mobil menyala. Korban tidak mengenakan sabuk pengaman, dan posisi kepalanya miring ke kiri. Korban pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati guna penyelidikan lanjutan. Berdasarkan keterangan keluarganya, kata Riptazudin, korban memang menderita sakit jantung kambuhan.

"Korban ada sakit jantung. Petugas juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kami masih tunggu hasil visum di rumah sakit," pungkas Kapolsek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com