"Saya kira bukan artis itu, baru figuran saja. Kalau artis, enggak. Artis enggak butuh. Itu mah artis-artisan (yang terlibat prostitusi). Kalau artis benaran, enggak mungkin kayak gitu-lah," ujar Lulung, Rabu (13/5/2015).
Menurut kader Partai Persatuan Pembangunan ini, artis besar yang sesungguhnya pasti tidak akan mencari uang dengan jalan pintas seperti itu.
Sebab, pendapatan mereka sebagai public figure saja dinilai sudah lebih dari cukup. Jika ada artis yang tertangkap tangan sedang melakukan transaksi prostitusi, Lulung berkesimpulan bahwa artis tersebut tidak memiliki nama besar, bahkan terkesan memanfaatkan status sebagai artis.
Mengenai ramainya kasus prostitusi online ini, Lulung mengaku juga sering mendapat tawaran serupa melalui pesan singkat.
Beberapa kali, Lulung menerima SMS tawaran kencan dengan wanita-wanita dari nomor tidak dikenal. Hal tersebut, kata Lulung, merupakan hal yang juga sering dialami banyak orang, termasuk anak-anak dan istrinya.
Akan tetapi, dia mengaku tidak pernah menggubris pesan singkat tersebut. "Bisa tiga kali saya di-SMS. Bukan saya saja, kali. Anak kecil dapat SMS juga. Dia asal nembak saja gitu, semoga kena, kali. Anak saya saja sering, guru ngaji kami juga kena," ujar Lulung.
Kasus prostitusi online mencuat pasca-penangkapan artis AA pada Jumat (8/5/2015) malam. AA ditangkap bersama mucikarinya, RA, di sebuah hotel bintang lima di kawasan Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.