"Barang bukti masih minim, kesaksiannya juga nggak ada. Anggota menyelidiki terus, semua kita crosscheck," kata Kapolres Depok Komisris Besar A Subarkah saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (15/5/2015).
Sebelumnya salah seorang dari saksi Akseyna terus mengatakan keterangan yang berbeda-beda. Ini lah yang kemudian membuat polisi terus melakukan penyelidikan lebih dalam. [Baca: Saksi Kasus Akseyna Akan Didalami karena Ada Keterangan yang Berubah-ubah]
"Akan diuji lagi keterangan saksi lebih dalam," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto, Rabu (13/5) lalu.
Polisi juga tengah memeriksa 20 orang saksi atas kematian Akseyna. Saksi itu berasal dari orang pertama yang menemukan jenazah, teman kuliah Akseyna, teman kos, pihak kampus dan orangtua.
Sementara itu, bukti lain seperti surat terakhir Akseyna, polisi masih bersikukuh itu merupakan tulisan tangan dari mahasiswa UI tersebut. Sebab telah dilakukan uji dari LabForensik Mabes Polri.
Dari minimnya alat bukti dan saksi, Subarkah belum bisa memastikan penyebab kematian Akseyna. Polisi menyebut tidak pernah berbicara soal penyebab kematian Aksyena. [Baca: Mahasiswa Tewas di Danau UI, Polisi Temukan Bukti Akseyna Dibunuh]
"Belum (ada indikasi dibunuh), nanti kalau sudah ada baru kita kasih tahu. Enggak ada (bilang) dibunuh. Saya enggak ngomong, apakah dibunuh, terbunuh atau dibunuh," ucap Subarkah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.