Ratmi pun kemudian segera berkoordinasi dengan kepala sekolah saat itu. Mereka langsung menyediakan tempat kosong untuk membangun tempat penyimpanan UPS. "Dulu bilangnya mau pasang genset. Harus dekat dengan listrik, harus memadai tempatnya," ucap Ratmi.
Kendati demikian, UPS di sekolahnya belum pernah digunakan. Ia pun mengaku baru mengetahui nama perangkat tersebut UPS dari media saat ramai dibicarakan. "Ternyata namanya UPS. Itu saya baru tahu dari media," kata Ratmi.
Perangkat UPS di SMAN 77 berada dekat dengan lapangan sekolah. Tepatnya berada di sisi lapangan. Seperti tempat lainnya, pintu penyimpanan terbuat dari besi yang cukup tebal. Sebagian guru dari SMAN 77 pun berusaha melihat keberadaan perangkat tersebut. Mereka mengaku belum pernah melihat UPS di sekolahnya.
"Oh ini toh yang harganya Rp 5 miliar," kata salah satu guru.
Penyidik tindak pidana korupsi (Tipikor) Bareskrim Mabes Polri melakukan penyitaan UPS di sejumlah Sekolah Menengah di Jakarta Pusat, Selasa. Salah satu sekolah tersebut yakni SMAN 77 Jakarta. Meskipun penyidik melakukan penyitaan, UPS masih bisa difungsikan oleh sekolah. Namun, sekolah tidak boleh membongkar UPS.