Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Dewan Wajib Terima Warga yang Datang Mengadu

Kompas.com - 27/05/2015, 17:45 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra Prabowo Soenirman menyesalkan sikap anggota Dewan yang tidak menerima warga Bantaran Kali Ancol, Pinangsia, tadi pagi. Padahal, tujuan warga datang ke gedung DPRD adalah untuk mengadu permasalahan yang mereka alami.

"Saya menyesalkan teman-teman enggak menerima. Seharusnya diterima saja," ujar Prabowo di gedung DPRD DKI, Rabu (27/5/2015).

Prabowo mengatakan tidak ada prosedur khusus yang perlu dilakukan warga untuk bertemu anggota Dewan. Apalagi untuk hal yang sifatnya mendadak seperti kejadian tadi pagi.

Bahkan, kata Prabowo, anggota Dewan yang harus menerima warga tidak terbatas pada komisi maupun dapil masing-masing anggota Dewan.

"Asal mereka datang, anggota dewan ada, ya wajib diterima. Kan tinggal dengerin saja," ujar Prabowo. [Baca: Mau Mengadu, Penyerbu Rumah Ahok "Dioper-oper" di DPRD DKI]

"Kalau bukan komisinya itu gampang, nanti tinggal disalurkan ke komisi yang bersangkutan. Itulah namanya kan kita satu atap di DPRD ini," ucap dia.

Sebelumnya, sekumpulan warga Pinangsia gagal menemui Ketua Komisi A Riano Ahmad di gedung DPRD DKI.

Padahal, pagi itu Riano sudah hadir di gedung Dewan. Sesampainya mereka di kantor fraksi, penjaga keamanan pun menyampaikan kepada staf bahwa ada warga yang ingin bertemu dengan Riano.

Staf dan penjaga keamanan tersebut pun masuk ke ruang Riano terlebih dahulu sementara warga menunggu di ruang tunggu. Tidak lama kemudian, mereka berdua keluar dan mengatakan bahwa Riano belum bisa ditemui.

Mereka malah mengalihkan warga ke anggota Komisi A lain yang justru belum hadir. Warga Pinangsia pun kecewa. "Ya sudahlah kami pulang saja," ujar salah seorang warga, Gugun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com