"Ini diriin tenda dari semalam. Sengaja untuk bermalam," kata warga Pinangsia RT 04 RW 06, Haris Yanto (39), Pinangsia, Jakarta Barat, Kamis (28/5/2015).
Tenda berukuran 10 meter x 5 meter persegi tersebut dipenuhi oleh anak-anak dan perempuan. Selain itu, terdapat beberapa barang warga yang ditaruh di dalam tenda.
"Enggak tau lagi ya mau ke mana. Jadi ini buat tidur anak-anak sama ibu-ibu aja," kata Haris.
Sementara itu, untuk bapak-bapak memilih untuk tidur di depan rumah toko (ruko). Bahkan tidak sedikit dari mereka yang tidak tidur untuk menjaga barang-barangnya.
Haris mengatakan, untuk urusan mandi, cuci, dan kakus (MCK), warga melakukan di kali. Hal itu dilakukan karena tidak memiliki tempat lain untuk melakukan hal tersebut. "Mandi paling di pinggir kali," ucap Haris.
Untuk persoalan makan, warga juga mendirikan dapur umum sendiri. Dapur umum tersebut dinilai efektif untuk melayani warga Pinangsia yang masih bertahan di lokasi penggusuran.
"Kalau makan ada dapur umum sendiri. Ya dari kas wargalah ya," ucap Haris.
Rencananya, tenda tersebut akan berdiri hingga satu atau dua bulan ke depan. Mereka juga akan menunggu relokasi atau ganti rugi dari pemerintah.
"Biar cepat selesai, pemerintah kasih solusi yang enak ya. Ganti rugi atau relokasi di tempat terdekat," ujar Haris.
Pantauan Kompas.com, sebagian warga di tenda tidak melakukan aktivitas. Mereka hanya berbincang dengan warga lainnya. Sementara anak-anak bermain di sekitar lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.