"Masih diperiksa oleh Propam Polda dari kemarin," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Kamis (28/5/2015).
Iqbal menyebut, polisi juga telah memeriksa sejumlah orang terkait kasus tersebut. "Sudah ada tiga saksi yang diperiksa," ucap Iqbal.
Saksi-saksi tersebut adalah dua sekuriti pul taksi BlueBird, berinisial A dan S. Polisi juga memeriksa RM, karyawan swasta sekaligus istri dari DR.
Peristiwa meletusnya tembakan DR itu terjadi pada Rabu (27/5/2015) pagi. Saat itu, DR tengah dalam perjalanan menuju tempat kerjanya dengan mengendarai sepeda motor. Sesampainya di depan gedung kantor taksi Blue Bird, Jalan Mampang Prapatan Raya, ia terjebak kemacetan. Ia kemudian mendengar seorang sekuriti mengujarkan kalimat tidak senonoh kepadanya.
"Menurut keterangan anggota, sekuriti S mengatakan, 'tabrak saja sampai mampus'," ucap Iqbal.
Mendengar kalimat itu, DR langsung menepikan sepeda motornya. DR lalu menegur S atas ujarannya. Namun, mereka justru terlibat cekcok sampai S diduga menarik kerah DR.
Selanjutnya, DR mengeluarkan senjata api dan mengarahkannya kepada S. Melihat itu, S berusaha merebut senjata tersebut. Namun, karena jari DR sudah di pelatuk, senjata itu meletus. Pelurunya sempat melukai jari telunjuk DR. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.