Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Kepemilikan Pulau Pribadi di Kepulauan Seribu

Kompas.com - 28/05/2015, 14:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS
- Di sekitar pulau-pulau besar yang dihuni warga di Kepulauan Seribu, terdapat sejumlah pulau kecil yang dimiliki perorangan. Sehari-hari, pulau itu tampak kosong. Hanya ada 1-2 penjaga pulau. Pada akhir pekan atau saat-saat tertentu, barulah pulau itu hidup dengan berbagai kegiatan: wisata, pesta, atau sekadar untuk istirahat.

Tempat penginapan disediakan di Pulau Karang Beras, Kepulauan Seribu, Minggu (15/3). Pulau Karang Beras merupakan salah satu pulau yang dimiliki pribadi.

Seperti tercatat dalam Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1986 Tahun 2000, dari 110 pulau yang ada di Kepulauan Seribu, 23 pulau di antaranya milik pribadi. Bandingkan dengan 11 pulau yang ditinggali penduduk sebanyak 21.000 orang.

Beberapa waktu lalu, Kompas berkesempatan melongok sedikit wajah pulau pribadi. Sebagian besar pulau pribadi dijadikan tempat peristirahatan dan acara keluarga. Salah satu pulau, yakni Pulau Kotok Besar, dijadikan tempat konservasi burung.

Tak mudah untuk bisa masuk ke pulau-pulau pribadi. Seperti sebutannya, pulau itu benar-benar milik privat yang tertutup untuk publik. Ada beberapa pulau yang bisa disinggahi warga di tepi-tepinya, seperti Pulau Air. Namun, saat pemilik pulau datang, tempat itu tertutup untuk umum.

Di beberapa pulau ada penjaganya yang masih cukup ramah untuk menerima kunjungan non-pemilik pulau untuk bercakap-cakap sekadar menggali seperti apa kehidupan di pulau pribadi. Di pulau lain, untuk bisa masuk lebih jauh pengunjung harus mengantongi izin dari pemiliknya.

Fauzi, nakhoda kapal wisata, pernah ikut membantu menyediakan lampu tembak untuk keperluan pesta di salah satu pulau pribadi. "Biasanya tamunya anak-anak muda," ujarnya.

Pulau-pulau itu tidak mengolah air sendiri sehingga air harus didatangkan dari pulau terdekat. Begitu juga listrik yang harus dihidupkan lewat generator. Bahan bakarnya pun harus didatangkan dari pulau terdekat atau dari Jakarta.

Dari penuturan beberapa pihak, ada pulau yang bahkan tertutup sama sekali untuk pihak luar setiap saat. Camat Kepulauan Seribu Selatan Arief Wibowo menuturkan, pulau-pulau pribadi itu awalnya tidak berpenghuni. Semula, pulau-pulau itu milik warga setempat. "Ada pengusaha yang datang, lalu membeli dari warga. Penjualannya sudah lama," ujarnya.

Dia menuturkan, sering kali aparat pemerintah kesulitan memasuki pulau pribadi. Padahal, pengawasan terhadap kegiatan warga diperlukan. "Jangankan warga, kami aparat pemerintah pun kadang kala sulit untuk masuk ke pulau-pulau pribadi," kata Arief.

Warga Kepulauan Seribu menuturkan, sejauh ini mereka tidak terlalu terganggu dengan kegiatan yang ada di pulau-pulau pribadi. Hanya memang warga tidak pernah mengetahui secara persis kehidupan yang berlangsung di dalam pulau itu.

Potensi kriminal

Dalam diskusi yang digelar Kompas pada 8 Mei, Martinus Sitompul yang ketika itu menjabat Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya mengatakan, potensi penyalahgunaan pulau pribadi untuk kegiatan yang cenderung bertentangan dengan hukum sangat tinggi.

"Potensi penyalahgunaan narkoba, misalnya, bisa terjadi karena masing-masing pemilik pulau pribadi menutup akses ke pulau tersebut," katanya.

Berdasarkan data Polda Metro Jaya, ada 66 pulau yang dimiliki perorangan yang tersebar di enam kelurahan. Di Kelurahan Pulau Panggang terdapat 7 pulau pribadi, Pulau Kelapa 27 pulau, Pulau Harapan 23 pulau, Pulau Tidung 2 pulau, Pulau Untung Jawa 2 pulau, dan Pulau Pari 6 pulau.

Martinus merekomendasikan agar pemerintah perlu meninjau ulang pelaksanaan peraturan yang memperbolehkan kepemilikan pulau. "Kalau sudah ada kepemilikan pribadi, nanti orang asing bisa saja menjadikan (pulau) tempat mata-mata, dijadikan tempat bisnis narkoba, dan sebagainya. Bila sudah menjadi area terbatas, bisa jadi pihak kepolisian tidak bisa melakukan pencegahan," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Megapolitan
'Horor' di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

"Horor" di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

Megapolitan
Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Megapolitan
Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com