Kosasih mengatakan, 15 bus gandeng yang akan dioperasikan setara dengan 30 bus tunggal. Jumlah tersebut sebenarnya belum menyamai jumlah bus-bus JMT yang mogok beroperasi yang totalnya mencapai 44 unit. Karena itu, ia mengaku telah meminta bantuan dari operator-operator lainnya untuk mengatasi permasalahan tersebut.
"Jumlah bus yang enggak jalan banyak. Kita operasikan 15 bus gandeng itu setara dengan 30 bus single, tapi masih tekor 14 bus. Karena bus JMT yang tidak jalan ada 44 bus. Karena itu kami meminta bantuan kepada para pemegang saham seperti PPD, Mayasari Bakti dan Steady Safe terkait masalah ini," ujar Kosasih.
Sebagai informasi, aksi mogok yang dilakukan para sopir JMT berlangsung pada Senin (1/6/2015) dan Rabu (3/6/2015). Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut kenaikan gaji.