Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa "Dijemur" 2,5 Jam, Tamu-tamu Mengeluh ke Ahok soal Jakarnaval

Kompas.com - 08/06/2015, 10:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut banyak tamu undangan Jakarnaval yang mengeluh kepadanya. Menurut Basuki, banyak tamu yang datang lebih awal dan kepanasan karena Jakarnaval digelar pada sore hari.

"Selama ini kami berpikir, yang terbaik penyelenggaraannya kan sore karena banyak orang berkumpul. Orang-orang kepanasan atau kehujanan juga enggak peduli kalau kami lihat. Padahal, banyak tamu undangan mengeluh duduk 'dijemur' 2,5 jam, makin lama orang makin malas datang ke Jakarnaval," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (8/6/2015). 

Oleh karena itu, Basuki akan mengevaluasi waktu pelaksanaan Jakarnaval, apakah acara pawai kebudayaan itu akan diselenggarakan siang, sore, atau malam hari.

Setelah dilaksanakan sejak tahun 2013 lalu, Pemprov DKI, kata Basuki, selalu menganggap Jakarnaval pantas dilaksanakan pada waktu sore hari. Ternyata, banyak pihak yang merasa kepanasan.

Pada Jakarnaval tahun 2013 lalu, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Joko Widodo, naik kuda dan berbusana ala Kaisar Tiongkok. Jokowi naik kuda mulai dari depan Balai Kota di Jalan Medan Merdeka Selatan hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI). Jokowi menyapa warga Jakarta yang memadati kawasan tersebut.

Sementara itu, Basuki yang masih menjadi Wakil Gubernur DKI memakai seragam biasa dan hanya melepas pawai kebudayaan di depan Balai Kota bersama sang istri Veronica Tan.

Pada penyelenggaraan Jakarnaval tahun 2014, Basuki yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur melepas pawai kebudayaan dari sebuah panggung di sisi timur Monas. Ia tidak menggunakan kostum seperti yang dilakukan Jokowi.

Hal serupa dilakukan Basuki pada tahun 2015 ini. Pria yang akrab disapa Ahok itu berpendapat penyelenggaraan Jakarnaval tahun ini telah membuat banyak warga Jakarta terhibur. "Buat warga sih, Jakarnaval sukses ya," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com