Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Tak Minat Undang "Teman Ahok" untuk Galang Dukungan di Pilkada DKI

Kompas.com - 08/06/2015, 20:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berterimakasih kepada sekumpulan relawan yang memberi nama "Teman Ahok" untuk mengajak warga Jakarta mengumpulkan KTP. Penggalangan dukungan itu agar Basuki dapat kembali maju di bursa calon Gubernur DKI di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2017 mendatang.

Mengingat saat ini, Basuki tidak bergabung dengan partai politik manapun setelah keluar dari keanggotaan Partai Gerindra. "Terimakasih, lumayan kalau ada yang dukung saya," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (8/6/2015).

Meski demikian, Basuki tidak berminat mengundang relawan-relawan itu untuk bertemu langsung dengannya. Dia tidak mau gegabah untuk menerima seluruh relawan pendukungnya. 

Sebab untuk melakukan pengumpulan KTP juga tidak mudah, di mana harus ada 1 juta KTP yang terkumpul. [Baca: "Teman Ahok" Galang Pengumpulan KTP untuk Pilkada 2017]

Ahok, sapaan Basuki khawatir nantinya akan ada relawan lain yang ingin bertemu dengannya untuk membicarakan penggalangan dukungan ini.

"Bikin repot saja sebenarnya. Kan mesti terkumpul satu juta KTP, nanti kalau baru terkumpul KTP sedikit, malah banyak yang bikin website kedua, ketiga, dan lainnya, bisa mabok saya," kata Basuki. 

Mengenai hal ini, Basuki mengaku kerap memantau pemberitaan penggalangan dukungan di media. Sebab langkah relawan tersebut untuk mengumpulkan KTP juga masih baru sehingga ia belum berminat untuk mengajak mereka bertemu.

"Jadi nanti mereka baru ngumpulin KTP seratus saja langsung ngajak saya ketemu, nanti mereka enggak kerja. He-he-he," kata Basuki. 

Seperti diberitakan, sekelompok relawan pendukung Basuki, "Teman Ahok", mengajak warga masyarakat untuk mengumpulkan KTP DKI Jakarta.

Aksi pengumpulan KTP dilakukan menyusul adanya peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 9 Tahun 2015 yang memperketat syarat pencalonan kader independen.

Salah satu syaratnya adalah pengumpulan KTP tidak bisa lagi dilakukan melalui e-mail atau online, tetapi harus memiliki keabsahan dalam bentuk cetak fisik.

Dalam laman situsnya, www.temanahok.com, "Teman Ahok" memaparkan empat langkah untuk warga yang berminat memberikan dukungannya kepada Ahok.

Langkah pertama adalah dengan mengunduh file panduan mengisi formulir (2 lembar), form dukungan model B-1 KWK perserorangan (3 lembar), dan formulir pernyataan tidak mendukung calon lain (1 lembar).

Semua form tersebut diminta dicetak dalam ukuran kertas folio atau A4. Bila telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengisi form dukungan model B1-KWK perseorangan di halaman satu dan dua saja.

Namun, halaman tidak tidak perlu diisi karena itu merupakan lembar pengesahan. Langkah ketiga, warga pendukung Basuki diminta mengisi formulir tidak mendukung calon lain di lembar Model TA 1-TMN Ahok.

Warga diminta menyertakan fotokopi KTP ukuran asli yang ditempel dalam form ini dengan sisi biodata menghadap ke depan.

Berbeda dari form dukungan, form tidak mendukung calon lain bersifat personal karena masing-masing hanya berlaku untuk satu orang pemberi dukungan.

Bila langkah ketiga telah dilakukan, langkah terakhir adalah memasukkan form tersebut ke dalam amplop dan mengirimkannya ke PO BOX 1072 JKS 12010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com