Untuk itu, Basuki bersama dengan jajaran direksi PT KAI meninjau Stasiun Kampung Bandan bersama jajaran direksi PT KAI dan pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI, Rabu (10/6/2015) ini.
"Kami sudah menyepakati MoU (memorandum of understanding). Kerja sama aset-aset berharga milik PT KAI juga akan bagus dan sebagian akan kami jadikan rusunawa. Konsepnya seperti yang ada di India," kata Basuki di Stasiun Kota, Jakarta, Rabu.
Konsep itu adalah pembangunan rusunawa di atas stasiun kereta api. Dua stasiun kereta yang akan dibangun rusunawa adalah Stasiun Kampung Bandan dan Stasiun Manggarai.
Apabila di India pembangunan rusunawa di pinggir rel kereta, konsep yang akan diterapkan di Jakarta adalah pembangunan rusunawa yang di bagian bawahnya dipergunakan untuk depo kereta api dan pasar rakyat.
"Jadi, orang-orang itu supaya hemat biaya hidupnya, dia harus tinggal dekat stasiun kereta api supaya dia bisa langsung naik kereta," kata Basuki.
"Nanti, ke depannya, PT KAI juga bisa bikin tiket bulanan yang untuk pelanggan, nanti bisa dibuat khusus, misalnya ada diskon untuk penghuni rusunawa dan rusun ini nanti tidak ada parkiran mobil serta motor," kata Basuki.
Basuki merencanakan pembangunan rusunawa di atas stasiun ini selesai secepatnya dan berjumlah sebanyak-banyaknya. Selain pembangunan rusunawa, Pemprov DKI dan PT KAI berencana membangun loopline (jalur melingkar) di rel Kampung Bandan.
Pembangunan loopline ini masuk ke dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) 2011-2030 sehingga Commuter Line akan terintegrasi dengan mass rapid transit (MRT).
"Makanya, MRT kan dirancang lebar relnya sama dengan kereta api. Kami juga lagi berpikir agar kereta api punya saham di PT MRT Jakarta dan nantinya Pemprov DKI punya saham di PT KCJ (KAI Commuter Jabodetabek) gitu," kata Basuki.
Tinjauan ke Stasiun Kampung Bandan dilakukan dengan menumpangi kereta lori motor yang hanya berkapasitas 12 penumpang.
Pada tinjauan itu, hadir pula Kepala Daops 1 PT KAI Apriyono, Dirut PT Transjakarta Antonius NS Kosasih, Dirut PT MRT Jakarta Dono Boestami, Kepala Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sarwo Handayani, serta Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Benjamin Bukit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.