Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Autotext" Bikin Ahok Dimarahi Veronica

Kompas.com - 11/06/2015, 14:50 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gara-gara menggunakan autotext (teks otomatis) pada pesan singkat elektronik, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama kerap dimarahi oleh sang istri, Veronica Tan.

Pria yang akrab disapa Ahok mengaku kebiasaan menggunakan autotext bermula saat dia berkampanye pada Pilkada 2012. Kebiasaan itu berlanjut hingga dia menjadi Gubernur DKI saat ini.

Awalnya, Basuki memiliki strategi bagi-bagi kartu nama kepada warga saat Pilkada 2012. Ia memutuskan untuk tidak membagikan sembako, uang, dan voucer belanja kepada warga karena kampanye model itu hanya membuat warga manja. Ia memilih membagikan kartu nama yang berisi nomor ponsel pribadi. 

"Ketika saya bagi-bagi kartu nama, banyak ibu-ibu malah marah katanya bukan voucer, enggak bisa ditukar (sembako). Ya saya bilang, '(kartu namanya) balikin saja, enggak perlu pilih saya'. Dia kaget baru kali ini ada calon wagub lebih galak daripada dia," kata Basuki bercerita disambut gelak tawa ratusan polisi peserta seminar Sespimma Polri, di Balai Kota, Kamis (11/6/2015).  

Akibat sering membagi kartu nama, Basuki mengaku kebanjiran SMS setiap saat. Warga, kata dia, menyampaikan berbagai keluhan hingga permintaan aneh kepadanya, seperti minta diisikan pulsa.

Menanggapi banyaknya SMS keluhan dan permintaan dari warga, Basuki mengakali dengan membuat autotext di ponselnya. Hanya dengan mengetik kata "tidak", langsung keluar kata "tidak, terima kasih banyak". Namun, ternyata kebiasaan menggunakan autotext tesebut terbawa ketika ia membalas SMS sang istri.

"(Balas SMS pakai autotext) Ini yang buat istri saya marah. Kalau saya diajak nonton, film ini jam sekian, saya pasti balas 'tidak'. Eh, langsung muncul 'tidak, terima kasih banyak' dikirim. Dia langsung tahu, 'Si Ahok (Basuki) pakai autotext balas SMS gue'," kata Basuki menirukan ucapan Veronica.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com