Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuat Madu Palsu Sanggup Kantongi Rp 15 juta per Bulan

Kompas.com - 12/06/2015, 03:00 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Hanya bermodal kompor dan panci, Jahuri (55) dan Suhatma (70), tersangka kasus pemalsuan madu, sanggup menghasilkan jutaan rupiah per bulannya. Keduanya memaksimalkan alat masak tersebut untuk memproduksi literan madu palsu untuk dijual kembali.

"Bahan bakunya gula pasir kiloan. Biasanya kita beli yang satu bal 50 kg. Kisaran harga Rp 400 ribuan," tutur Suhatma yang diamini Jahuri, di Mapolres Jakarta Timur, Kamis (11/6/2015).

Keduanya beralasan jika harga gula yang lebih murah dapat dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku madu palsu. Dengan bahan baku 50 kg gula, dapat menghasilkan 75 botol per hari. Setiap botolnya dijual seharga Rp 12.500. Selama sebulan, jika seluruh madu terjual, warga Kampung Melayu, Jatinegara, Jaktim itu, sanggup meraup keuntungan hingga Rp 15 juta.

"Untuk omset, kalau ramai (laris semua), bisa mencapai Rp 15 jutaan. Itu bersih, tidak termasuk pengeluaran untuk bahan baku dan upah enam karyawan yang dibayar per komisi," papar pria asal Majelengka, Jawa Barat tersebut.

Pria putus sekolah sejak kelas 2 SD itu mengaku menggunakan uang hasil penjualan madu palsu untuk kebutuhan sehari-hari dan uang sekolah anaknya. Saat ini, keduanya telah diamankan dan mendekam di balik jeruji besi Mapolres Jaktim.

Keduanya dijerat Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dengan ancaman maksimal empat tahun penjara. Mereka juga dijerat pasal-pasal UU RI tentang Perlindungan Konsumen, Pangan, Kesehatan, Perindustrian, dan Perdagangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com