Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Asal Pamulang Ini Kenakan 70 Batu Akik di Sekujur Tubuh

Kompas.com - 14/06/2015, 22:08 WIB
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Herman (65) warga Pondok Benda, Pamulang, Kota Tangerang Selatan selalu tampil eksentrik. Sekitar 70 hingga 80 biji batu akik menempel di tubuhnya. Ada puluhan cincin batu akik, kalung liontin hingga beberapa gelang.

Hermanus Manafe, nama lengkapnya, memang tak seperti para penggemar batu akik yang umumnya hanya mengenakan satu atau dua cincin di jari jemari mereka.

Meski baru setahun menggemari batu akik, Herman sudah mengoleksi sekitar 750 batu akik dari berbagai macam daerah.

"Ada 500 cincin batu dan sekitar 250 liontin," kata Herman saat ditemui di Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (13/6/2015).

Hermanus menghabiskan sekitar Rp 300 juta untuk mengoleksi semua batu yang dia koleksi. "Anak-anak dan istri tak masalah saya koleksi banyak batu," kata Herman.

Menurut Herman, tak ada masalah bagi keluarga atas dana yang dia habiskan untuk mengoleksi batu. "Bagi istri dan anak-anak yang penting bapaknya senang," kata Herman.

Sebagian besar keluarga tak ada yang mengikuti kegemaran Herman mengoleksi batu. Herman yang merupakan pensiunan pengacara itu, kini kerap menerima ajakan foto saat berada di keramaian.

Pria penggila batu akik itu memang kerap muncul di beberapa kegiatan pameran atau tempat gosok batu akik di kawasan Tangerang Selatan.

Di situ dia meladeni ajakan foto bersama. Baik sesama penggemar batu akik, maupun warga yang sekedar kagum dengan penampilan nyeleneh Herman. Ada orang dewasa maupun anak-anak.

Saat bertemu Tribunnews, Herman memamerkan sejumlah batu yang dia kenakan. Tampak di antaranya batu jenis Phyrus, Bacan, Blue Saphire, Raflesia hingga batu Pancawarna dari Garut.

"Hampir semua batu di Indonesia sudah saya koleksi, batu dari NTT juga saya punya," ujarnya. Namun ada batu yang belum dimiliki Herman. "Batu Merah Delima apa sudah punya?"

Merah Delima terbilang batu langka dengan sederet mitos mistis. "Wah kalau itu tak mungkin. Saya belum punya," kata Herman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com