Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi D DPRD DKI Tunggu Presentasi Pemprov DKI soal LRT

Kompas.com - 15/06/2015, 08:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi mengatakan, Pemprov DKI Jakarta belum melakukan presentasi proyek Light Rail Transit (LRT) kepada DPRD DKI. Padahal, Pemprov DKI telah mempresentasikan proyek pembangunan LRT kepada Komisi B DPRD DKI.

Presentasi Pemprov DKI diwakilkan oleh Deputi Gubernur bidang Industri Perdagangan dan Transportasi Sutanto Soehodho bersama Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI.

Menurut Sanusi, yang merupakan anggota Fraksi Partai Gerindra, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merencanakan pembangunan infrastruktur LRT menggunakan APBD. 

"Kalau mau menggunakan APBD, ya harus dipresentasikan dulu ke dewan. Setahu saya, belum ada presentasi pihak eksekutif kepada DPRD, apalagi kan LRT menggunakan APBD," kata Sanusi, Minggu (15/6/2015). 

Sanusi menilai, seharusnya pimpinan DPRD dapat menginisiasi LRT menjadi sebuah materi pembahasan yang besar. Presentasi itu seharusnya tidak hanya dilakukan kepada Komisi B yang membidangi transportasi saja.

"Kalau Komisi B itu cuma persoalan managerial dan ekonominya saja. Kalau sudah berhubungan dengan infrastruktur, ya harus dikomunikasikan ke Komisi D dan untuk anggaran dipresentasikan ke Komisi C."

"Kalau dimungkinkan DPRD membentuk pansus juga enggak apa-apa, toh roh nya sama untuk pembangunan LRT," kata adik Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik itu. 

Sanusi menjelaskan, di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2017, untuk mengatasi kemacetan paling utama adalah meningkatkan moda transportasi massal oleh Pemprov DKI.

Permasalahannya, kata Sanusi, pembangunan LRT belum tercantum di dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Moda transportasi massal berbasis rel yang sudah tercantum dalam RTRW dan RDTR adalah monorel serta MRT (Mass Rapid Transit).

"Padahal payung hukum Pemprov DKI untuk membangun infrastruktur adalah RTRW Perda Nomor 1 Tahun 2012 dan Perda Nomor 1 Tahun 2014. Kemudian DED (detail engineering design)-nya ada enggak? Kalau enggak ada DED, dasar membangun LRT apa? Kalau anggarannya multiyears, harus dibentuk pansus (LRT), untuk menjamin keterlangsungan penganggaran tahun berikutnya," kata Sanusi. 

Sebelumnya, Basuki mengatakan, sebagian anggota DPRD DKI telah menyepakati pembangunan moda transportasi massal LRT. Rencananya Basuki akan mengalokasikan Rp 500 miliar dari APBD Perubahan 2015 untuk pembangunan jalan koridor I (Kelapa Gading-Kebayoran Lama) dan pada APBD 2016, akan dialokasikan anggaran yang lebih besar lagi.

Ia menargetkan akhir tahun ini, pembangunan infrastruktur LRT sudah dapat dilaksanakan. Adapun Pemprov DKI berencana membangun LRT di tujuh koridor.

Ketujuh koridor itu, yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 Km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km). Basuki menargetkan tiap tahun rampung satu pembangunan koridor LRT.

Basuki juga telah mengoordinasikan pembangunan LRT ini kepada Presiden Joko Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com