Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tak Perlu 'Sweeping', Percayakan Saja kepada Kami"

Kompas.com - 16/06/2015, 08:57 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meminta organisasi-organisasi masyarakat tidak melakukan sweeping ke tempat hiburan malam maupun restoran selama Ramadhan. Ormas diminta mempercayakan penertiban tempat-tempat tersebut kepada Pemerintah Kota Bekasi.

"Ini penyelenggara negaranya kan ada. Ada kepala daerah yaitu wali kota dan wakil wali kota, ada unsur muspida, kan gitu. Ormas tak perlu (sweeping), percayakan dulu ke kami," ujar Rahmat di Bekasi, Senin (15/6/2015).

Rahmat mengatakan, bagi ormas yang memiliki informasi adanya pelanggaran, sebaiknya dilaporkan ke Pemerintah Kota Bekasi. Selanjutnya, Pemerintah Kota Bekasi akan memeriksa dan memberi sanksi jika benar menemukan pelanggaran.

Larangan tersebut mengacu kepada maklumat wali kota yang telah dikeluarkan. Dalam maklumat, tertulis bahwa tempat hiburan malam dilarang untuk dibuka pada tiga hari sebelum puasa sampai tiga hari setelah lebaran.

Rahmat Effendi berharap Ramadhan tahun ini di Bekasi berlangsung kondusif. "Kita sih berharap tertib dan kondusif," ujar Rahmat.

Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmaji juga mengatakan hal serupa. Ormas tidak perlu melakukan sweeping.

Rayendra mengatakan, larangan tersebut tidak perlu menggunakan surat larangan. Sebab, sejak awal tidak ada dasar hukum yang mengizinkan sweeping oleh ormas.

"Sebetulnya itu enggak perlu pakai surat edaran, itu ada PP-nya. Sekarang dasar hukumnya apa kalau mereka sweeping? Bendera hukumnya apa? Jadi itu enggak perlu ada surat edaran. Itu sadar sendiri sajalah," ujar Rayendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com