"Ya, walaupun sekarang masih bisa dibilang normal-normal saja, tapi kan kita pedagang tetap kebayang-bayang yang beli sampai lebaran nanti enggak mau ke sini," kata Niniek, pedagang toko kurma Amanah yang ada di lantai 1 Blok C Tanah Abang, Kamis (18/6/2015) siang.
Meski begitu, Ninies belum ingin berspekulasi terlalu jauh. Ia mengatakan, jumlah pembeli kurma di kala Ramadhan masih kalah dibanding saat lebaran haji.
"Pas puasa sama Idul Fitri sih normal, paling naik sedikit. Paling terasa itu kalau sudah hari raya Kurban. Banyak yang minta pesen kurma tuh biasanya," sebut perempuan yang sudah dua tahun berjualan kurma secara grosir dan eceran di Tanah Abang.
Sementara itu, Rusdi di toko kurma Al Andalus Fairus mengungkapkan bahwa bisnis kurma akhir-akhir ini semakin beresiko. Pasalnya, tidak hanya khawatir dengan kasus penjual zam-zam palsu berkedok pedagang kurma, beberapa oknum distributor juga mulai nekat memasok kurma rekondisi ke toko-toko kurma.
"Beberapa tahun belakangan nih ada yang nakal jual barang lama tapi bungkusnya baru. Isinya padahal kurma-kurma lama yang kualitasnya udah jelek. Itu ngehancurin harga banget," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.