Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Sopir Angkot Perkosa Karyawati di TB Simatupang

Kompas.com - 21/06/2015, 19:24 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Seorang karyawati yang bekerja di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menjadi korban pemerkosaan sopir angkot D-01 jurusan Ciputat-Kebayoran di kawasan TB Simatupang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (20/6/2015) dini hari. Korban berinisial NA (35) tidak menyadari niat jahat pelaku yang menawarinya tumpangan.

Di Mapolres Metro Jakarta Selatan, NA menceritakan bahwa peristiwa itu bermula ketika ia menunggu angkot sepulang kerja pada Jumat (19/6/2015) sekitar pukul 23.30. Kemudian, muncullah angkot yang dikemudikan oleh DAS (21). Tanpa rasa curiga, NA naik angkot tersebut dan duduk di bangku depan bersama sopir.

Selama perjalanan, DAS sempat mengajak NA mengobrol, dari persoalan pekerjaan hingga keluarga. Saat perjalanan sampai di Lebak Bulus, DAS menawarkan tumpangan kepada NA hingga perempatan Fatmawati.

"Dia bilang alasannya sekalian mau ke tempat temannya. Saya tanya, 'Yang benar?' Dia bilang ya. Ya sudah, saya bilang enggak apa-apa," kata NA.

Sampai ke perempatan Fatmawati, DAS tidak menepati janjinya. Ia kembali membuat alasan lagi untuk mengantar hingga Terminal Kampung Rambutan. NA pun mulai curiga. Kepada pelaku, korban mengatakan tak usah diantar ke sana. Korban mengatakan bahwa dirinya hanya karyawan biasa dan tak sanggup membayar biaya carter. Namun, pelaku berkukuh mengantar hingga Kampung Rambutan. "Udah, Mbak bayar saja seperlunya," ujar NA menirukan kata pelaku.

Sampai di jalur atas flyover Tanjung Barat, korban meminta kepada pelaku untuk berhenti dan menurunkannya di sana. Korban mengatakan ingin melanjutkan perjalanan dengan naik angkutan S-15 menuju arah Pasar Rebo. Saat itu, pelaku berpura-pura menuruti kemauan korban.

"Dia bilang mau kencing. Tetapi, dia memepetkan (pintu) mobil ke tembok flyover sehingga saya tidak bisa turun. Karena kalau saya tetap turun, sama saja saya bunuh diri lompat ke bawah (flyover)," ujar NA.

Ketika pelaku buang air kecil, NA berusaha mencari kesempatan untuk keluar dari pintu pengemudi. Namun, pelaku mendadak muncul dari samping pintu.

"Dia sudah nongol dan bilang, 'Kakak kira saya orang baik? Saya orang jahat.' Saya teriak, tapi enggak ada yang dengar," ujar NA.

DAS kemudian memacu angkotnya lagi. Korban kembali memohon agar pelaku untuk menurunkannya di depan Gedung Antam. "Kamu boleh ambil HP, dompet, dan kartu ATM saya, tapi jangan sakiti saya. Saya punya suami dan dua anak," ujar NA kepada pelaku.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com