Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopaja Sepakat Bergabung ke PT Transjakarta, Tak Ada Lagi Sistem Setoran

Kompas.com - 24/06/2015, 13:49 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) sepakat untuk bergabung ke dalam manajemen PT Transjakarta. Dengan demikian, Kopaja akan ikut terlibat dalam penyelenggaraan layanan bus transjakarta.

Kopaja direncanakan akan menjadi operator untuk layanan bus transjakarta ukuran sedang. Bergabungnya Kopaja di bawah manajemen PT Transjakarta juga akan membuat tidak akan ada lagi sistem setoran di dalam penyelenggaraan operasional bus tersebut. Sebab, sistem pembayaran yang diterapkan akan sama seperti bus-bus transjakarta, yakni dengan pembayaran rupiah per kilometer.

"Kita akan dibayar rupiah per kilometer. Nanti difungsikannya untuk memenuhi semua kebutuhan masyarakat di daerah permukiman. Kita tempatkan transportasi kita untuk melayani itu. Nanti PT Transjakarta yang mengatur rutenya di mana saja," kata Ketua Umum Kopaja Nanang Basuki di Balai Kota, Rabu (24/6/2015).

Nanang menyampaikan hal itu seusai mengadakan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih.

Dalam kesempatan tersebut, diperlihatkan pula jenis bus kopaja yang layak digunakan dalam layanan bus transjakarta.

Menurut Nanang, bus-bus kopaja yang nantinya digunakan dalam penyelenggaraan layanan bus transjakarta adalah bus-bus yang telah memenuhi spesifikasi sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh PT Transjakarta, yakni meliputi memiliki AC dan pintu tengah yang tinggi.

Pintu bus juga menerapkan alat sensor yang akan membuat pintu tidak akan bisa terbuka saat bus tengah berjalan.

Nanang menyatakan, saat ini Kopaja sudah memiliki 120 unit bus dengan spesifikasi tersebut. Ia mengatakan, saat ini ada sekitar 200 unit bus lainnya yang sedang ada di bagian karoseri dan ditargetkan sudah bisa beroperasi dalam 2-3 bulan ke depan.

"Secara bertahap, akan ada peremajaan. Bus-bus yang lama akan diganti dengan bus yang baru ini. Dengan adanya peremajaan ini, diharapkan bus-bus yang lama secara bertahap bisa hilang," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com