Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Asmara Sebelum Penusukan PRT dan Api di Rumah Mewah

Kompas.com - 25/06/2015, 10:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi jalan selebar sekitar 2,5 meter itu sepi ketika Abdullah (30) keluar dari rumahnya di Jalan Siaga D1, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (24/6/2014) sekitar pukul 08.30. Saat itu, ia bermaksud membawa pakaian ke tukang laundry di depan gang menuju rumahnya.

Tetapi baru berjalan beberapa meter dari rumahnya, ia terkejut ketika melintas di depan rumah Yopita (50), tetangga sebelah rumahnya. Di bagian tengah rumah itu, Abdullah melihat api menjilat-jilat.

Abdullah panik dan berteriak meminta tolong. Tak lama, beberapa warga berdatangan dan segera berusaha masuk ke dalam rumah Yopita untuk memadamkan api.

“Pintu gerbangnya tidak terbuka. Saya dan beberapa warga masuk ke dalam rumah. Ternyata sudah ada beberapa titik api di lokasi terpisah. Kami berpikir ini bukan kebakaran biasa, tapi ada yang membakarnya karena api ada di beberapa titik berbeda,” kata Abdullah kepada Warta Kota.

Seorang warga bernama Bambang Widjanarko (50), yang pertama masuk ke dalam lingkungan rumah itu sudah punya firasat buruk telah terjadi kejahatan di rumah itu. Ketika ia menginjakkan kaki di teras depan rumah, ia hampir jatuh karena tergelincir oleh cairan darah yang tercecer di sana.

“Saya kaget kenapa ada darah tercecer seperti ini. Bermula dari teras, bekas darah it uterus terlihat sampai dalam rumah,” kata Bambang.

Warga semakin terkejut ketika mereka masuk ke dalam rumah dan menemukan seorang perempuan terkulai di lantai dengan kondisi tangan terikat dan mulut tersumpal oleh kain.

Perempuan itu adalah Aryani (30), pembantu rumah tangga (PRT) rumah itu. Warga makin panik ketika melihat luka sayatan di beberapa bagian tubuh wanita itu.

“Dia dalam kondisi terlentang. Darahnya masih segar dan terus menetes. Sebagian tubuhnya juga sudah mengalami luka bakar. Dia dalam keadaan pingsan ketika kami masuk,” kata Bambang.

Sementara warga lain mencoba memadamkan api di beberapa ruangan rumah, Bambang mencoba memanggil warga lain untuk membawa perempuan itu ke rumah sakit terdekat.

Usai perempuan itu dilarikan ke rumah sakit, Bambang dan warga lain berusaha mengevakuasi barang-barang yang ada di dalam rumah. Termasuk mobil Toyota Inova warna hitam yang terpaksa harus diangkat beramai-ramai karena warga tidak menemukan kunci mobil itu. Saat itu Bambang baru terpikir, ke mana perginya anak si pembantu itu.

“Saya ingat kalau si Yani ini punya anak kecil bernama Arlinda. Saya cari di dalam rumah, ternyata dia masih tidur. Saya segera bangunkan dia dan selamatkan karena api semakin membesar.”

Meski warga sudah berupaya maksimal memadamkan api, namun apa daya kobaran api yang besar dengan titik yang terpisah di beberapa ruangan itu terlanjur melalap sebagian besar bangunan rumah.

Api benar-benar bisa dipadamkan setelah 16 unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi, sejam kemudian.

Asmara

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Megapolitan
Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Megapolitan
Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Megapolitan
Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Megapolitan
Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Megapolitan
Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Megapolitan
Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Megapolitan
Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Megapolitan
6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

Megapolitan
Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Megapolitan
Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Megapolitan
Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com