Hal itu akan terealisasi paling lambat pada akhir 2016, sembari menunggu rampungnya peremajaan bus yang akan dilakukan bertahap.
Namun, bila semua bus kopaja sudah direvitalisasi, rute yang akan dilayani tidak akan mengikuti trayek kopaja yang ada saat ini. Sebab, saat ini PT Transjakarta sedang melakukan pengaturan ulang trayek angkutan umum non-transjakarta.
"Kita bisa lewatin rute mana aja yang dibutuhkan. Saat ini sedang dikaji oleh INDII (Indonesia Infrastructure Initiative) bagaimana sistem pembayaran di bus yang berada di luar jalur transjakarta. Nanti kalau kajiannya sudah selesai akan kita terapkan," kata Kosasih di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/6/2015).
Meski kajian mengenai rute-rute yang nantinya akan dilayani oleh kopaja terintegrasi transjakarta belum rampung, Kosasih menyebutkan bahwa kemungkinan rute yang akan dilayani bukan rute yang tetap.
Menurut Kosasih, kopaja terintegrasi transjakarta akan melayani rute sesuai kebutuhan penumpang. Jadi ada kemungkinan bus berukuran sedang ini juga akan berfungsi sebagai bus cadangan yang difungsikan saat kondisi darurat.
"Trayeknya bukan trayek yang fixed. Jadi ini karena busnya kecil bisa kita lewatkan untuk mengisi, misalnya ada keluhan penumpang di halte A lagi banyak dan busnya belum datang, itu bisa kita lewatin. Tinggal kita ganti aja tulisan di LED-nya," tutur Kosasih.
Seperti diberitakan, kopaja sepakat untuk bergabung ke dalam manajemen PT Transjakarta. Dengan demikian, kopaja akan ikut terlibat dalam penyelenggaraan layanan bus transjakarta. Kopaja direncanakan akan menjadi operator untuk layanan bus transjakarta ukuran sedang.
Bus-bus kopaja yang nantinya digunakan dalam penyelenggaraan layanan bus transjakarta adalah bus-bus yang telah memenuhi spesifikasi sesuai yang telah ditetapkan oleh transjakarta, meliputi memiliki AC dan pintu tengah yang tinggi.
Saat ini kopaja sudah memiliki 120 unit bus dengan spesifikasi tersebut, dan ada sekitar 200 unit bus lainnya yang sedang dimodifikasi dan ditargetkan sudah bisa beroperasi dalam 2-3 bulan ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.