Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Nanti Rute Kopaja Terintegrasi Transjakarta?

Kompas.com - 25/06/2015, 15:12 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih mengatakan, semua bus kopaja yang ada saat ini akan menjadi bus yang terintegrasi dengan transjakarta.

Hal itu akan terealisasi paling lambat pada akhir 2016, sembari menunggu rampungnya peremajaan bus yang akan dilakukan bertahap.

Namun, bila semua bus kopaja sudah direvitalisasi, rute yang akan dilayani tidak akan mengikuti trayek kopaja yang ada saat ini. Sebab, saat ini PT Transjakarta sedang melakukan pengaturan ulang trayek angkutan umum non-transjakarta.

"Kita bisa lewatin rute mana aja yang dibutuhkan. Saat ini sedang dikaji oleh INDII (Indonesia Infrastructure Initiative) bagaimana sistem pembayaran di bus yang berada di luar jalur transjakarta. Nanti kalau kajiannya sudah selesai akan kita terapkan," kata Kosasih di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/6/2015).

Meski kajian mengenai rute-rute yang nantinya akan dilayani oleh kopaja terintegrasi transjakarta belum rampung, Kosasih menyebutkan bahwa kemungkinan rute yang akan dilayani bukan rute yang tetap.

Menurut Kosasih, kopaja terintegrasi transjakarta akan melayani rute sesuai kebutuhan penumpang. Jadi ada kemungkinan bus berukuran sedang ini juga akan berfungsi sebagai bus cadangan yang difungsikan saat kondisi darurat.

"Trayeknya bukan trayek yang fixed. Jadi ini karena busnya kecil bisa kita lewatkan untuk mengisi, misalnya ada keluhan penumpang di halte A lagi banyak dan busnya belum datang, itu bisa kita lewatin. Tinggal kita ganti aja tulisan di LED-nya," tutur Kosasih.

Seperti diberitakan, kopaja sepakat untuk bergabung ke dalam manajemen PT Transjakarta. Dengan demikian, kopaja akan ikut terlibat dalam penyelenggaraan layanan bus transjakarta. Kopaja direncanakan akan menjadi operator untuk layanan bus transjakarta ukuran sedang.

Bus-bus kopaja yang nantinya digunakan dalam penyelenggaraan layanan bus transjakarta adalah bus-bus yang telah memenuhi spesifikasi sesuai yang telah ditetapkan oleh transjakarta, meliputi memiliki AC dan pintu tengah yang tinggi.

Saat ini kopaja sudah memiliki 120 unit bus dengan spesifikasi tersebut, dan ada sekitar 200 unit bus lainnya yang sedang dimodifikasi dan ditargetkan sudah bisa beroperasi dalam 2-3 bulan ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com