Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balas Tudingan, Ahok Sebut Orang-orang Jadi Tahu Siapa Taufik Sesungguhnya

Kompas.com - 29/06/2015, 19:16 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah tudingan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik yang menyebutkan penempatan pekerja harian lepas (PHL) di setiap kelurahan sebagai salah satu cara pencitraan Basuki demi Pilkada DKI 2017. Bahkan, lanjut Basuki, dengan pernyataan Taufik itu, seluruh warga jadi mengetahui bagaimana sifat Ketua DPD Gerindra DKI itu sesungguhnya. 

"Jadi langsung menggambarkan siapa Taufik sesungguhnya. Kalau dia jadi gubernur, pasti dia akan manfaatin kayak gitu (sebar PHL untuk mendukung di pilkada)," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (29/6/2015).

Selama melakukan kampanye di pemilihan Bupati Belitung Timur, Gubernur Bangka Belitung, anggota DPR RI, serta Pilkada DKI 2012, dia mengaku tidak pernah meminta hal-hal yang aneh kepada warga. [Baca: Taufik Tuding Ahok Kerahkan PHL untuk Pilkada 2017]

Selain itu, ia juga tidak pernah meminta warga untuk mendukungnya. Basuki mengaku hanya memberi kartu nama, tidak pernah memberikan sembako maupun uang.

"Lihat kampanye saya, kalau kamu minta yang aneh-aneh pasti gue marahin, kalian juga goblok kalau milih saya padahal ada (calon gubernur) yang lebih baik dari gue. Pernah enggak si Taufik kampanye kayak gue gitu? Makanya tuh orang, otaknya memang mau manfaatin semua," kata Basuki kesal. 

"Pernah enggak saya mengatur lurah camat (buat pilih Basuki jadi Gubernur), pernah enggak saya masukin tim sukses saya (jadi pejabat DKI). Semua fair, mana ada urusan," ujarnya.

Sebelumnya Taufik menilai penempatan 40-70 PHL di setiap kelurahan untuk mengumpulkan KTP warga sebagai syarat dukungan maju lewat jalur independen.

"Memang Ahok (Basuki) mempersiapkan diri untuk maju sebagai calon independen. Lihat saja itu yang 70 orang di tiap kelurahan. Buat apa coba ada 70 orang ditempatkan di kelurahan? Saya kira itu harus diaudit, karena setahu saya itu sudah dicoret kok oleh Mendagri," kata Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com