Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Posko Lebaran Harus Turun ke Lapangan, Jangan Pantau dari Layar Saja

Kompas.com - 01/07/2015, 16:53 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan telah melaksanakan rapat dengan berbagai pihak, termasuk PT Angkasa Pura II, dalam rangka menyiapkan transportasi menjelang mudik Lebaran 2015.

Dalam rapat itu, para pejabat diimbau agar mau turun ke lapangan dan melihat bagaimana pelaksanaan posko mudik serta sejumlah kesulitan yang terjadi di lapangan.

"Pejabat turun langsung mengawasi anak buahnya di lapangan. Sesuai instruksi Menhub, jangan monitor di balik TV saja, ikut mantau lapangan," kata Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta Zulfahmi, Rabu (1/7/2015).

Posko Lebaran yang akan dibuka di Bandara Soekarno-Hatta telah disiapkan mulai besok, Kamis (2/7/2015).

Sesuai Surat Keputusan (SK) Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, posko Lebaran sudah harus dibuka sejak H-14 atau dua pekan sebelum Lebaran tiba.

Zulfahmi menjelaskan, persiapan posko Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta tidak berbeda jauh dengan posko yang sebelumnya telah dibuka saat mengawal Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika, bulan April lalu.

Posko yang pasti ada adalah posko dari kepolisian, TNI, dan sejumlah instansi lainnya. Lokasi posko Lebaran ditempatkan di depan ruang VIP Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta.

Petugas akan berjaga selama 24 jam di posko tersebut. Akan ada berbagai fasilitas yang nantinya dapat dinikmati oleh pemudik di sana. Posko gabungan itu akan beroperasi dari tanggal 2 sampai 27 Juli 2015.

Selain posko, pihak bandara juga menyiapkan tambahan 328 unit kamera pengawas atau CCTV di semua lokasi yang ada di bandara. Dengan tambahan tersebut, jumlah CCTV sampai saat ini sudah ada 1.197 unit.

Petugas yang berjaga dalam rangka pengamanan Lebaran ada 1.817 orang, dengan rincian 564 personel Aviation Security (Avsec) dan petugas tambahan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com