Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Alihkan Kewajiban Pengembang Bangun LRT untuk Bangun Jalan Layang

Kompas.com - 01/07/2015, 18:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak jadi melibatkan pengembang untuk membangun Light Rail Transit (LRT). Awalnya ada sebanyak delapan pengembang yang diklaim Basuki bersedia membangun LRT, namun akhirnya PT Jakarta Propertindo dan Pembangunan Jaya yang akan membangun moda transportasi massal berbasis rel tersebut.

Dengan demikian, Basuki bakal mengalihkan kewajiban pengembang swasta dengan membangun dua jalan layang di samping jalan layang angka 8 Semanggi, Jakarta Pusat. 

"Jadi, (kewajiban pengembang) akan kami alihkan untuk membangun (jalan layang) di kupingnya angka 8 jalan lingkar Semanggi. Saya ingin buat (jalan layang) luarnya, supaya kita tidak perlu berputar-putar di dalam, tambah macet saja. Nanti ada jalan layang berputar dua," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (1/7/2015). 

Ahok, sapaan Basuki mengatakan, pembangunan jalan layang itu akan menelan anggaran hingga Rp 600 miliar. Sedangkan jika pihak swasta yang membangun jalan layang itu hanya membutuhkan anggaran sekitar Rp 350 miliar.

Tak hanya itu, swasta juga mengerjakan program lebih cepat dibandingkan DKI. "Kami minta swasta dari kewajiban Koefisien Luas Bangun (KLB) mereka," ujarnya. 

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku sudah menyampaikan rencana ini kepada para pengembang, salah satunya adalah Agung Sedayu Group.

Apabila pembangunan jalan layang ini terealisasi, Basuki memastikan pekerjaannya tidak akan mengganggu pekerjaan MRT yang sedang dilaksanakan. Sebab, pengerjaan jalan layang ini dilaksanakan di atas dan akan sejajar tingginya dengan jalan yang sudah terbangun di sana.

Saat ini desainnya sedang dibuat. Jika desain sudah selesai, Pemprov DKI akan meminta izin kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU-Pera).

Pembangunan jalan layang oleh swasta ini, lanjut dia, lebih baik daripada pemerintah meminjam dana ke lembaga donor asing seperti JICA (Japan International Cooperation Agency).

"Kan saya sudah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub). Swasta yang kelebihan KLB, mereka harus ganti dalam bentuk membangun infrastruktur. Lebih baik manfaatkan itu," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com