Hal itu karena untuk memesan layanan taksi Uber, penumpang harus mendaftar dan bertransaksi menggunakan kartu kredit.
"Siapa sebenarnya taksi Uber ini? Saya itu hampir setiap hari dapat SMS tawaran segala macam. Ini kok mereka bisa dapat data saya, curiganya data saya dijual saat daftar Uber itu," kata Shafruhan saat acara diskusi di Kemanggisan, Jakarta Barat, Rabu (1/7/2015).
Mengisi data pribadi secara lengkap memang menjadi salah satu prosedur untuk bisa menggunakan layanan taksi Uber. Jika taksi Uber mengklaim layanan mereka aman, tambah Shafruhan, seharusnya mereka juga menjaga kerahasiaan data-data penumpang mereka dan tidak disebar ke orang lain.
International Expansion at Uber Joshua Ho yang turut hadir dalam diskusi tersebut membantah tudingan Shafruhan. Menurut Joshua, dengan pemakaian kartu kredit, dapat dipastikan penumpang taksi Uber bukan dari orang yang sembarangan.
Kejahatan saat menggunakan taksi Uber pun dinilai tidak ada karena transaksinya yang non-tunai. "Kita bisa pastikan kalau naik taksi Uber itu aman. Penumpang juga diberikan asuransi. Pendapat orang yang sudah pakai taksi Uber juga selalu positif," terang Joshua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.