Menurut dia, selain bisa mengurai kemacetan Jalan Sudirman dan Jalan Gatot Subroto, jalan layang itu tidak mengubah estetika kawasan Semanggi.
"Jadi, nanti enggak mengubah estetika Semanggi, malah Jakarta lebih keren. Semanggi kan kayak ada empat 'kuping' nih, nah nanti ada lingkaran yang memecah kemacetan di situ," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (3/7/2015).
Pembangunan jalan layang tambahan di kawasan Semanggi ini juga dilakukan sebagai persiapan DKI dalam rangka menyambut perhelatan Asian Games 2018. Jalan layang berada di atas Jalan Tol Cawang-Grogol. [Baca: Flyover Menyilang Akan Dibangun di Atas Bundaran Semanggi]
Nantinya, Pemprov DKI Jakarta akan menyederhanakan jalur supaya para pengendara kendaraan bermotor tidak banyak menghabiskan waktu untuk berputar di kawasan Semanggi.
Basuki menargetkan pembangunan jalan layang tambahan untuk rute Grogol-Kebayoran Baru sudah dapat dimulai tahun 2016 mendatang.
"Supaya pas Asian Games, jalan layangnya sudah jadi sehingga semua jurusan yang mau ke arah Kebayoran Baru sudah tidak terhambat perputaran kendaraan dari Cawang, terus orang yang mau ke arah Bundaran Hotel Indonesia semua tidak terhambat lagi," kata Basuki.
Pembangunan jalan layang tambahan di Semanggi akan dilakukan setelah Pemprov DKI menyelesaikan urusan administrasi dan perizinan dengan Kementerian Perhubungan serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Rencananya, pembangunan jalan layang tambahan akan menggunakan kewajiban pengembang kepada DKI. [Baca: Ahok Alihkan Kewajiban Pengembang Bangun LRT untuk Bangun Jalan Layang]
"Kalau enggak pakai (anggaran) pengembang, kami harus mengeluarkan paling biayanya Rp 500 miliar," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.