Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinasihati, Ibu yang Diduga Gergaji Tangan Anaknya Mengaku Keluarga Tentara

Kompas.com - 03/07/2015, 14:29 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tetangga yang mengadukan GT (12), anak yang diduga mendapat kekerasan dari ibunya, LSR (47), menceritakan kesannya terhadap LSR. Menurut tetangga sekitar yang melapor kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), LSR sudah sering dinasihati, tetapi dia malah mengancam warga dengan membawa-bawa nama tentara.

"Saya diceritakan kalau ibunya itu suka bilang, 'Jangan macam-macam, saya masih ada hubungan keluarga sama tentara.' Dia bilang gitu terus sama tetangga-tetangganya," kata Sekretaris Jenderal KPAI Erlinda, Jumat (3/7/2015).

GT diduga telah mendapatkan kekerasan secara fisik dari ibunya selama tiga bulan terakhir. GT juga mengaku sudah tiga kali kabur dari rumah karena tidak tahan atas perlakuan ibunya itu. [Baca: Diduga Gergaji Tangan Anak Kandungnya, Ibu Dilaporkan ke KPAI]

Kesedihan anak pertama dari tiga bersaudara itu tidak hanya karena dipukul, tetapi juga karena tubuhnya jadi cacat dan tidak bisa bersekolah selama beberapa hari.

"Anak itu bilang, dia sedih enggak bisa ke sekolah, enggak bisa ketemu teman-temannya. Dia juga takut kalau balik ke rumah," kata Erlinda.

GT ditemukan oleh tetangganya karena kabur dari rumah. Tetangga tersebut langsung melapor ke KPAI, tiga hari yang lalu. Pada hari ini, KPAI juga membuat berita acara pemeriksaan (BAP) ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk memproses kasus tersebut.

Rencananya, KPAI akan berkunjung ke rumah GT di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, esok hari, sekaligus untuk berbicara langsung dengan LSR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com