Hal ini disampaikan wanita bernama Intan, yang mengaku sebagai kakak dari Jamal. "Kita melalui hukum saja," kata Intan singkat, saat ditanya mengenai langkah selanjutnya terkait kasus penembakan itu.
Hal ini disampaikan Intan saat mendatangi kamar jenazah RS Polri, di Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu (4/7/2015), untuk mengecek jenazah Jamal. Wajah Intan terlihat berduka saat keluar dari kamar jenazah.
Terlihat beberapa anggota Polres Jakarta Utara dari tim indentifikasi juga memeriksa jenazah. Petugas berpakaian sipil juga mendampingi Intan yang menengok jenazah adiknya itu.
Intan mengatakan, keluarga hendak menguburkan adiknya besok di pemakaman Pondok Rangon. Ia tak berbicara panjang lebar terkait kasus penembakan yang terjadi pada adiknya itu. "Nantilah, enggak enak sama polisi," ujar wanita berbaju hitam ini.
Para peliput yang hendak mengambil gambar di depan Kamar Jenazah RS Polri sempat dilarang seorang anggota Polres Jakarta Utara, dengan menyatakan bahwa hal itu "privasi". Jenazah Jamal yang telah dipindahkan ke mobil ambulans mendadak dikembalikan ke dalam kamar jenazah.
Sebelumnya, Jamal tewas diterjang timah panas setelah terlibat cekcok dengan salah satu temannya, Prapto. Cekcok muncul saat Jamal disebut membuat onar dalam acara buka puasa bersama warga. Prapto yang berusaha menenangkan justru terlibat cekcok dengan Jamal. Prapto berlari ke rumah dan dikejar Jamal. Di rumahnya, Jamal juga merusak.
Merasa dirinya terancam, Prapto melaporkan hal itu ke salah satu anggota Polsek Tanjung Priok. Jamal melarikan diri dikejar polisi. Sampai akhirnya, polisi dari Polsek Tanjung Priok melepaskan tembakan yang menewaskan Jamal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.