Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Fair Wujudkan Keinginan Ahok

Kompas.com - 06/07/2015, 08:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Marketing Director PT Jakarta International Expo (JIExpo) menyambut baik rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatukan seluruh pelaku usaha kecil menengah (UKM) dalam ajang Jakarta Fair Kemayoran. Basuki tidak ingin lagi ada penyelenggaraan serupa, seperti Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) Senayan yang justru merugikan pedagang karena dikelola oleh pihak tidak profesional. 

"Pelaku UKM yang ada di sini kami didik untuk berbisnis. Kami tidak memikirkan kontribusi yang diberikan UKM kepada kami, tapi bagaimana pelaku UKM itu bisa mempromosikan produk kepada pengunjung dan mendapat keuntungan," kata Ralph, di Jakarta Fair Kemayoran, Minggu (5/7/2015) malam. 

Adapun luas wilayah JIExpo Kemayoran mencapai 13 hektar dengan total 1.500 pameran. Sehingga, tahun depan, pihaknya kembali akan menyeleksi pelaku UKM yang bisa berdagang di arena Jakarta Fair.

Sementara itu, nilai transaksi Jakarta Fair 2015 yang paling menggeliat dari sektor otomotif. Di tengah kelesuan industri tersebut, bisnis tersebut memberi kontribusi 30-35 persen dari total transaksi selama 38 hari penyelenggaraan yang mencapai Rp 5,5 triliun.

"Transaksi tertinggi masih dikuasai otomotif. Kalau tahun ini pasar otomotif sedang menurun, tetapi di sini penjualan mereka sangat bagus. Yamaha misalnya, melebihi dari target awalnya 6.000 unit penjualan," ujar Ralph.

Sementara itu, salah satu pelaku UKM yang diuntungkan dengan penyelenggaraan Jakarta Fair Kemayoran adalah Yana (51), seorang pedagang kerak telor di gate A. Yana mengaku sudah berdagang kerak telor di Jakarta Fair sejak acara tersebut masih bernama Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran, atau sekitar tahun 80-an.

Pada hari biasa, dia bisa menghabiskan sebanyak 50 telor bebek dan 50 telor ayam. Sedangkan pada akhir pekan atau hari libur, ia bisa menjual sebanyak 100 telor bebek dan 100 telor ayam.

"Tapi penjualan kerak telor tahun ini lagi menurun daripada tahun kemarin. Saya rasa sih gara-gara tahun ini penyelenggaraan Jakarta Fairnya lebih lama waktu puasanya, 20 hari," kata Yana. 

Ia mengaku hanya merogoh kocek Rp 7,5 juta untuk menyewa lahan di Jakarta Fair selama 38 hari. Namun, sudah tidak lagi membayar tiket serta listrik. Sementara omzet yang didapatkan hingga hari terakhir penyelenggaraan Jakarta Fair mencapai puluhan juta rupiah, meski ia belum menghitung detil berapa keuntungan yang didapatkannya.

Yana yang pada hari biasa bekerja sebagai pemilik warung, berharap JIExpo lebih memberi ruang kepada pedagang kecil seperti dirinya. "Kalau saya panjang umur, ya pasti mau lanjut (dagang kerak telor lagi di Jakarta Fair), karena uangnya buat bayar sekolah anak-anak. Pokoknya pedagang kecil dimajuin," kata Yana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com