Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Direvitalisasi, Warga Rusun Penjaringan Malah Bingung

Kompas.com - 07/07/2015, 09:16 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi Rusun Penjaringan, Jakarta Utara, terlihat kumuh. Makanya, sejumlah penghuninya meminta agar rusun tersebut direvitalisasi. Setelah disanggupi, mereka malah bingung.

Warga bingung karena selama revitalisasi, mereka harus meninggalkan rusun tersebut dan mengontrak di tempat lain. Pemprov DKI tidak menanggung biaya sewa rumah sementara saat revitalisasi berlangsung.

"Wah, musti cari kos dong? Repot juga ya kalau harus nyari-nyari lagi," kata Fauzi (34), penghuni Rusun Penjaringan, Jakarta Utara, Senin 6/7/2015.

 
Fauzi juga menanyakan, bagaimana teknis untuk relokasi tempat tinggal sementara saat rusun dibetulkan. Karyawan swasta tersebut tidak tahu, apakah saat relokasi bakal dibiayai pemerintah atau tidak.
 
"Nanti kalau pindah sementara, dapat dana juga enggak ya kira-kira?" tanya dia lagi.
 
Evi (24), menilai hal tersebut juga perlu dipikirkan pemerintah agar para penghuni tidak terbengkalai nantinya. Menurut dia, jika penghuni harus mencari sendiri tempat relokasi selama revitalisasi rusun, hal itu dianggap menyusahkan para penghuni.
 
"Lah, kalau nyari tempat tinggal sementara tanpa disiapkan pemerintah, itu sama aja menyusahkan kita sebagai penghuni rusun," ujarnya. 
 
Sementara Wahyu (27), penghuni rusun, mengaku pasrah jika harus diungsikan sementara saat rusun direvitalisasi. Duda beranak dua tersebut telah menyiapkan rencana jika nanti bangunan tempat tinggalnya direvitalisasi.
 
"Kalau saya sih paling numpang dulu sementara di tempat tetangga di blok lain yang belum direvitalisasi. Kalau mau nyewa di tempat lain, enggak ada dananya, Mas," ujar lelaki yang bekerja sebagau buruh bangunan tersebut.
 
Terpisah, Kadis Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Jakarta Ika Lestari Adji membenarkan jika selama pembongkaran rusun nanti tidak ada biaya tanggunan dari Pemprov DKI.
 
"Kalau dibongkar, penghuni pindah dulu cari kontrakan lain. Tapi, penghuninya kita inventarisir. Selama pindah tidak dibiayai, pakai biaya sendiri," ujar Ika.
 
Terkait biaya revitalisasi rusunawa, pihak Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Jakarta akan mengandeng salah satu BUMD yang ada di lingkungan DKI Jakarta. 
 
Rencananya, Pemprov DKI akan membangun 2 blok awal, lalu sisanya 2 blok lagi dari pihak BUMD. Terkait pembangunan rusun yang memiliki 17 blok tersebut, diprediksikan akan berlangsung selama dua tahun.
 
Saat ini, ada 1.700 lebih kepala keluarga yang menempati bangunan dengan kondisi yang sudah tidak layak huni tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com