Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Ahok Minta Salurkan Zakat secara Non-tunai

Kompas.com - 08/07/2015, 17:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membuat kebijakan penyaluran zakat melalui Badan Amil Zakat Infak dan Sedekah (BAZIS) DKI dengan sistem transaksi non-tunai atau transfer. Basuki memiliki alasan sendiri mengapa ia bersikeras merealisasikan kebijakan ini. 

"Intinya saya tidak ingin ada penyalahgunaan bantuan kaum dhuafa yang menerima bantuan dari BAZIS. Bisa saja ditulisnya 1.000-2.000 orang yang menerima, tetapi benar enggak, kamu bisa mengecek enggak siapa saja yang menerima bantuan itu," kata Basuki di JCC, Rabu (8/7/2015). 

Ahok, sapaan Basuki, mengaku enggan berpikiran negatif untuk hal ini. Namun, ia menjaga-jaga serta mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bisa terjadi.

Sebab, lanjut dia, gaji untuk pekerja harian lepas (PHL) Pemprov DKI juga dipermainkan oleh oknum pegawai negeri sipil (PNS) DKI. Basuki mengaku pernah mendapat nama-nama fiktif PHL untuk menerima gaji. [Baca: Tepati Janji, Ahok Berzakat Dua Kali Lipat Jadi Rp 50 Juta]

Gaji itu akhirnya masuk ke rekening oknum PNS tersebut. Terlebih lagi, sumbangan bagi kaum dhuafa dan berlatar belakang agama, orang-orang akan terdorong untuk menyumbang. 

Ia tidak ingin hal itu terulang kembali sehingga dengan penerapan transaksi non-tunai, Basuki memiliki data lengkap seluruh penerima sumbangan.

"Kami lihat data di Dinas Sosial benar enggak anak ini pantas dibantu, lihat lagi di Dinas Pendidikan, anak ini sudah mendapat Kartu Jakarta Pintar (KJP) belum. Nah jadi tujuannya itu. Makanya, saya senang BAZIS melaksanakan yang saya minta sejak tahun lalu. Itu saja kuncinya," kata Basuki.

Dengan penerapan transaksi non-tunai, Basuki pun melipatgandakan jumlah amal sosialnya dari Rp 25 juta menjadi Rp 50 juta yang disalurkan melalui BAZIS DKI. 

Selain Basuki, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat juga menyalurkan zakat melalui BAZIS DKI sebesar Rp 25 juta. Kemudian, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah menyalurkan zakat sebesar Rp 30 juta.

Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI juga menyalurkan zakat melalui BAZIS DKI, antara lain Dinas Kesehatan sebesar Rp 138 juta, Dinas Pelayanan Pajak Rp 50 juta, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Rp 37,5 juta, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Rp 30 juta, dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com