Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Zhongtong Tak Rawat Bus, Ini Kata Dirut Transjakarta

Kompas.com - 10/07/2015, 18:09 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih menyampaikan klarifikasi terkait pernyataan teknisi Zhongtong yang menyebut bahwa pihaknya jarang melakukan perawatan bus. Kosasih memulai penuturannya sejak awal mula saat PT Transjakarta resmi mengambil alih layanan transjakarta per 1 Januari 2015.

Ia menyebut, saat itu, langkah pertama yang dilakukan oleh PT Transjakarta adalah memperpanjang kontrak dengan semua agen pemegang merek dari semua bus yang mereka miliki.

Menurut Kosasih, ada empat merek bus yang paling banyak dimiliki oleh PT Transjakarta, yakni Hino, Ankai, Yutong, dan Zhongtong. [Baca: Teknisi Zhongtong Sarankan PT Transjakarta Selektif Memilih Sopir]

"Kami meminta teknisi-teknisi APM memeriksa bus-bus kami dan merekalah yang menentukan jadwal pemeriksaan dan perawatan bus-bus kami. Ini karena kami berasumsi bahwa secara logika, APM seharusnya lebih memahami bus yang mereka produksi daripada kami," kata dia, Jumat (10/7/2015).

Menurut Kosasih, bila waktu perawatan sudah jatuh tempo, pihaknya tidak berani mengambil risiko untuk tetap mengoperasikan bus.

Ia menyatakan, perawatan terhadap bus-bus yang telah jatuh tempo harus dilakukan dengan segera meskipun kebutuhan operasional di lapangan tidak pernah berkurang. "Bagi kami, keselamatan itu nomor satu," ujar dia.

Khusus untuk peristiwa terbakarnya bus Zhongtong pada 8 Maret 2015, usai kejadian tersebut, Kosasih mengatakan bahwa pihaknya langsung menahan dan melakukan grounded terhadap semua bus dari merek yang sama. [Baca: Zhongtong Buka-bukaan Penyebab Busnya Terbakar]

Menurut dia, hal tersebut dilakukan karena pada saat itu bus-bus Zhongtong masih dalam masa garansi perawatan dari APM Zhongtong, PT Mobilindo Armada Cemerlang.

"Setelah perawatan dilakukan secara menyeluruh, kami mendapat pernyataan bahwa bus tersebut layak jalan. Kami pun baru bersedia merilis bus Zhongtong lainnya setelah pihak APM memberikan jaminan tertulis dalam bentuk akta notaris bahwa bus-bus tersebut aman dan laik beroperasi. Ternyata, satu bus terbakar," ujar Kosasih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com