Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Api Menghanguskan Rencana-rencana Itu...

Kompas.com - 12/07/2015, 16:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Manusia hanya bisa berencana. Itulah yang kini sangat dirasakan keluarga Ade Laning (46), ayah dari Nurul Eka Selviana (24), salah satu korban kebakaran pabrik PT Mandom Indonesia Tbk di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Rencana Nurul menggelar resepsi pernikahan, beberapa hari setelah Lebaran mendatang, buyar akibat musibah tersebut.

Nama korban luka akibat kebakaran di pabrik PT Mandom Indonesia Tbk, Bekasi, terpasang di depan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, Sabtu (11/7). Sebanyak 20 orang yang terdiri dari 15 perempuan dan 5 pria menjalani perawatan intensif karena menderita luka bakar serius di RS tersebut.

Nurul termasuk salah satu korban yang menderita luka bakar parah dalam peristiwa yang terjadi pada Jumat (10/7) itu. Sabtu (11/7) siang, Ade baru saja menjenguk Nurul di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.

Meski belum bisa bertatap muka dan hanya bisa memandangi anaknya dari balik kaca ruang perawatan, ayah dua anak ini puas melihat anak pertamanya itu selamat dan sudah bisa bergerak.

Akan tetapi, ada satu hal yang membuat Ade tetap risau walau biaya pengobatan anaknya sepenuhnya akan ditanggung PT Mandom Indonesia, tempat Nurul bekerja tiga tahun terakhir. Ade merasa galau karena menurut rencana, Nurul menikah sebentar lagi.

"Acaranya (nikahan) pada 22 Juli mendatang. Lima hari setelah Lebaran nanti di rumah kami di Bekasi Timur sana. Tetapi, kalau kondisi anak saya seperti ini, sepertinya susah," ucap karyawan swasta ini. Siang itu, Ade ditemani calon besannya, Suryadi (50), ayah dari Rahmat Slamet (25), calon suami Nurul.

Ade melanjutkan, siang itu dia bergantian jaga di RS dengan Rahmat. Malam sebelumnya, Rahmat berjaga di RS bersama keluarga korban kebakaran lainnya.

Rahmat mengatakan, rencana pernikahan itu sepertinya hanya akan tinggal rencana. Pasalnya, Nurul menderita luka bakar 30 persen. Wajah, dada, dan tangan Nurul menghitam terbakar api.

"Mau tidak mau kami undur dulu acaranya. Yang penting, Nurul bisa sembuh dan semoga bisa kembali seperti sedia kala," tambahnya.

Lain lagi cerita Wahyuningsih (46), istri dari Rosidi Mulyana (49), korban lain kebakaran itu. Rencana mereka untuk berlebaran di kampung halaman pupus sudah.

Luka bakar hingga 50 persen yang diderita suaminya memaksa dia tinggal di Jakarta untuk menjalani perawatan selama Lebaran.

Mencemaskan keamanan

Wahyuningsih bercerita, suaminya itu sudah mencemaskan kondisi keamanan kantornya akhir-akhir ini. Sebab, sudah beberapa hari kepala bagian ruang pengepakan di perusahaan kosmetik itu mencium bau gas. "Informasinya pas bapak mau mengecek ke pipa gas, tiba-tiba pipa meledak dan terjadi kebakaran. Habis itu, beliau langsung lari dan menyelamatkan teman-temannya," ujar ibu dua anak ini.

Nurul dan Rosidi adalah bagian dari total 63 korban kebakaran tersebut. Lima orang dari 63 korban itu meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara, 56 korban lainnya dirawat di sejumlah RS, dan satu orang telah dipulangkan karena tidak mengalami luka serius.

Sebanyak 20 orang mengalami luka bakar serius. Mereka dirawat di RSCM yang memiliki peralatan dan fasilitas yang lebih lengkap.

Enam orang di antaranya akan menjalani operasi pengangkatan luka bakar pada Minggu siang. Penderitaan mereka sangat serius karena sebagian organ pernapasan ikut terbakar.

Para korban lainnya dirawat di Rumah Sakit Hermina, Grand Wisata; Rumah Sakit Permata; dan Rumah Sakit Karya Medika, Tambun, semuanya di Bekasi. Beberapa korban lain dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta; Rumah Sakit Mitra Keluarga, Bekasi Timur; dan Rumah Sakit Mitra Keluarga, Bekasi Barat.

Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian berjanji menyelidiki tuntas kasus terbakarnya ruang produksi PT Mandom Indonesia yang menewaskan lima orang itu. "Saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh Polres dan Polda, asalnya dari kebocoran gas," kata Tito, Sabtu pagi.

Menurut Tito, korban tewas terdiri dari empat perempuan dan satu laki-laki. Penyidik masih melakukan pengecekan DNA korban untuk menentukan identitas para korban tewas yang hangus terbakar. (RTS/JAL)

Telah terbit di harian Kompas edisi 12 Juli 2015, di halaman 4 dengan judul "Api Menghanguskan Rencana-rencana Itu...".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com