"Dikhawatirkan kalau seandainya berangkat berbarengan, takutnya di jalan tolnya itu nanti akan beriring-iringan. Itu kan jumlahnya ratusan bus dari beberapa perusahaan dari Telkomsel, Pertamina, BRI, XL, dan Honda," kata Kepala Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ipung Purnomo saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Selasa (14/7/2015).
Salah satu cara untuk menyiasatinya, pemudik diminta berangkat beberapa jam setelah bus mudik gratis berangkat.
"Saya rasa menyiasatinya bisa dengan berjenjang waktunya untuk berangkatnya. Kalau bisa, para pemudik berangkat pada sore hari menjelang buka puasa," kata Ipung.
Namun, Ipung menambahkan, jika memang tidak bisa, hal tersebut tidak menjadi persoalan. Paling penting para pemudik bisa sampai tujuan masing-masing dengan selamat.
"Tapi, kalau enggak bisa juga enggak apa-apa. Yang penting, kalau pas berkendara di Jakarta menuju tujuan masing-masing harus siap, baik fisik maupun mental," ujar Ipung.
Hari ini dan besok diprediksi merupakan puncak arus mudik Lebaran dari Jakarta menuju sejumlah daerah di Jawa dan Sumatera. Diperkirakan ada sekitar 1,9 juta kendaraan dari arah Jakarta saat mudik Lebaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.