Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Undang Warga Daerah ke Jakarta, Ahok Dikritik Taufik

Kompas.com - 14/07/2015, 18:18 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik menilai undangan Gubernur DKI Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama kepada warga daerah untuk tinggal di Jakarta bertolak belakang dengan sikapnya selama ini. Khususnya, sikap Ahok yang sering memerangi pedagang kaki lima (PKL) selama ini.

"Ini kan jadi bertolak belakang dengan apa yang sekarang dilakukan oleh Pemprov DKI. PKL dimana-mana pada digusurin. Terus nanti kalau nambah lagi dan mereka jualan di pinggir jalan, susah gusurnya," ujar Taufik di gedung DPRD DKI, Selasa (14/7/2015).

Taufik mengakui bahwa DKI Jakarta memang bebas dimasuki oleh seluruh warga yang ingin mengadu nasib di ibu kota. Akan tetapi, Ahok tidak perlu mengundang mereka secara langsung. Tanpa diundang, warga luar Jakarta selalu berdatangan ke Jakarta usai Lebaran.

Taufik khawatir dengan adanya undangan tersebut justru semakin memperbanyak warga luar yang datang ke Jakarta. "Engga usah pake diundang segala. Enggak diundang aja membludak," ujar Taufik.

Sebelumnya, Ahok memiliki pesan khusus bagi para pemudik yang akan meninggalkan Ibu Kota untuk ber-Lebaran dengan keluarga di kampung halaman.

"Pesan gubernur-gubernur DKI kepada pemudik, saya udah hapal banget, pasti bilang jangan bawa sanak saudara. Kalau pesan saya beda dengan gubernur DKI yang lain. Bapak-Ibu, bawa saja banyak saudara dan teman-teman, enggak apa-apa. Jakarta tidak tertutup," kata Ahok

Namun, pesan tersebut bukan tanpa syarat. Para pendatang itu, kata Ahok, harus memiliki modal dan dijamin memiliki pekerjaan di Jakarta, apalagi jika nantinya para pendatang itu akan membeli rumah permanen atau apartemen di Jakarta. Hal tersebut justru akan menambah pemasukan pajak untuk DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com