Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Kecewa Harga Buku Mahal, Penyelenggara Akui Kecolongan

Kompas.com - 28/07/2015, 06:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Panitia Jakbook and Edu Fair 2015 Tatang Sundensyah mengatakan, peserta pameran sejak awal sudah menandatangani surat pernyataan yang menyebutkan bahwa mereka harus menjual perlengkapan sekolah dengan harga di bawah pasaran. Oleh karena itu, penyelenggara mengaku kecolongan setelah adanya banyak aduan perihal mahalnya harga perlengkapan sekolah di sana, yang informasinya sampai ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan kemudian membuatnya geram. 

"Boleh jadi begitu (kecolongan)," kata Tatang di Plaza Timur Senayan, Senin (27/7/2015). 

Penyelenggara menegaskan akan mengecek peserta mana saja yang menjual produk dengan harga tinggi, seperti yang dikeluhkan Basuki. Meski demikian, ia memastikan bahwa tidak semua peserta menjual perlengkapan sekolah dengan harga tinggi.

Sebagian peserta, lanjut dia, berkomitmen menjual perlengkapan sekolah lebih murah dibanding harga pasaran. Setelah pengecekan dilakukan, barulah penyelenggara akan mempertanyakan pertanggungjawaban peserta.

"Kenapa mereka tidak mematuhi surat pernyataan yang sudah mereka sepakati. Memang ada satu-dua pedagang yang tidak kami crosschek karena pamerannya masih berlangsung sampai seminggu ke depan," kata Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) itu. 

Penyelenggara, lanjut dia, akan mendiskusikan bersama peserta perihal sanksi yang diberikan. "Apakah mereka cukup berdagang sampai di sini saja atau mau menurunkan harganya. Kami, Ikapi, sebagai penyelenggara, sudah sangat mengontrol sejak awal terhadap peserta," kata Tatang. 

Sebelumnya, Basuki geram bahkan marah-marah saat menyampaikan sambutan dalam Jakbook and Edu Fair 2015. Ia kecewa atas penyelenggaraan pameran yang tak sesuai harapan. Menurut dia, harga-harga tinggi yang ditetapkan peserta membebankan pembeli yang sebagian besar merupakan pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Bahkan, Basuki meminta warga dan pemegang KJP tak lagi membeli perlengkapan sekolah pada pameran yang berlangsung hingga 3 Agustus tersebut. Basuki mengimbau warga untuk membeli perlengkapan sekolah di toko buku, toko sepatu, atau pasar, dan tetap menggunakan dana dari KJP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com